Penolakan mahasiswa atas kehadiran Presiden SBY dan Wapres Boediono di kampus mereka sudah jadi berita sehari-hari. Tapi pengusiran Capres di kampus, barangkali kejadian pertama. Ini bukan rumor. Capres Jokowi diusir mahasiswa ITB. https://id.berita.yahoo.com/jokowi-diusir-mahasiswa-itb-dari-kampus-080819413.html
Mereka menolak kampus meraka dipolitisasi. Eva Sundari mengatakan kedatangan Jokowi atas undangan pihak ITB dengan tujuan untuk penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan ITB. Tapi para mahasiswa punya alasan lain. Menurut mereka, kerja sama itu diagendakan sejak September 2013, kenapa Jokowi baru datang sekarang saat citra pencapresannya sangat kental?
Eva Kusuma Sundari, anggota DPR fraksi PDIP juga punya alasan lain, bahwa tuduhan politisasi kampus tidak beralasan, karena Jokowi datang tidak memakai atribut partai. Cuma Eva lupa bahwa sosok Jokowi sekarang lebih tinggi dari sekedar atribut partai. Link komentar Eva, https://id.berita.yahoo.com/eva-itb-yang-undang-gubernur-jokowi-teken-mou-080718015.html
Sudahlah nasi sudah jadi bubur, buburnya pun sudah kering. Jokowi sudah diusir dengan tidak hormat oleh mahasiswa ITB. Bagi Jokowi ini kejadian yang sangat luar biasa. Biasanya di mana-mana dia dipuji setinggi langit ke tujuh, bahkan lebih tinggi lagi. Ini pelajaran berharga bagi Jokowi. Kepopuleran selalu ada batasnya.
Jika tim sepak bola melakukan uji coba, sebenarnya bukan kemenangan tujuannya. Tapi pengalaman mengahadapi berbagai situasi, termasuk situasi kekalahan. Penolakan kehadiran presiden oleh mahasiswa di berbagai daerah sudah menjadi kejadian lumrah. Nah, jika nanti Jokowi jadi presiden, anggap saja pengusiran ini menjadi uji coba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H