Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips Jitu Memasarkan Antologi

30 November 2013   13:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sahabat saya, Ismail Sofyan Sani sewaktu masih kuliah di IKJ bercita-cita jadi penyair. Puisi-puisnya beberapa kali memenangkan lomba dan menghiasi surat kabar, majalah dan antologi kompilasi. Tapi melihat keadaan Sutardji CB yang memproklamirkan diri jadi presiden penyair, Ismail mulai berpikir ulang. Lha kalau presidennya saja seperti itu, bagaimana rakyatnya? Singkat cerita, dia cepat merevisi cita-citanya.

Mula-mula sebagai dramawan, nasibnya kurang lebih sama dengan penyair. Lalu nasib menyeretnya menjadi sutradara sinema. Sekarang dia udah nyaman dengan terios hitamnya yang setia mengantarnya ke mana saja dia mau, meninggalkan jauh cita-cita awalnya yang telah dikuburnya bersama sandal jepit.

Mau jadi terkenal dan berpenghasilan cukup jangan jadi penyair. Chairil Anwar dan Rendra tentu pengecualian. Chairil masuk buku pelajaran sekolah. Pembacaan puisi tungal Rendra pernah menjadi pentas pembacaan puisi termahal.

Zaman sudah berubah. Mau menjadi terkenal sekarang gampang. Cukup main satu atau dua sinetron saja, atau cukup menjadi penyanyi panggung, atau model pemula bisa menjadi terkenal dengan cara manjemen skandal. Cukup mengaku menjadi pacar pesohor, atau menghancurkan mobil orang terpandang, atau bisa juga mengaku orang kaya meminang penyanyi dangdut lalu bicara sok intelek. Dijamin akan sibuk bersafari dari televisi ke televisi. Disamping bisa cepat terkenal, amplopnya juga lumayan.

Penyair termasuk golongan sastrawan tentu jauh dari manajemen skandal yang diangapnya cara sampah itu. Kecuali…kecelakaan. Apa boleh buat.

Penyair SS alias Sitok Srengenge ( bukan nama pemberian orang tuanya ) mendadak terkenal. Dulunya dia memang sudah terkenal, cuma di kalangan tertentu saja alias segmented. Sekarang sudah go segmen. Ibu-ibu yang tidak suka puisi akan sering mendengar namanya. SS dilaporkan ke polisi karena menghamili mahasiswi. Walaupun patut dipertanyakan juga, sudah hamil 7 bulan kok baru lapor? Semakin seru diperdebatkan, semakin terkenal. Akan lebih banyak melibatkan berbagai kalangan. Mulai dari sastrawan, psikolog, pejuang hak wanita, pakar hukum, dan banyak lagi yang lainnnyaaaa..

SS akan menjadi sastrawan pertama yang masuk trending topic selebritis. Selepas kasus ini dijamin, antologi puisinya akan laku keras. Para penyair lain terutama penyair pemula susah payah memasarkan antologi puisi. Kenapa tidak berpikir menempuh cara ini? Hehehehehehe

30112013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun