Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, tawuran pelajar marak karena ada pembiaran dari aparat.
JK mengatakan, tawuran pelajar yang membuat pelajar tewas bukan kenakalan remaja, tapi sudahkriminal.
“ Membunuh bukan kenakalan, tapi kriminal besar,” katanya di kantor pusat PMI, 28 September 2012 seperti yang dikutip beberapa media.
Tapi kok masih saja ada yang bilang itu bukan kriminal ya? Malah bukan menyalah kan pelajar yang tawuran, tapi nyawa melayang malah menyalahkan kurikulum, Untung saja ada polisi yang berani bertindak cepat dan tegas. Di Cianjur, di Depok polisi merazia pelajar yang bergerombol, dan menggeladah senjata tajam. Alhasil, polisi berhasil menggagalkan rencana tawuran. Wah, kalau polisi semua punya inisiatif seperti itu, pasti tawuran bisa diminimalisir seminim mungkin. Tapi kenapa polisi seolah agak ragu bertindak?
Berikut ini adegan imajiner, di sebuah tempat imajiner, sekelompok putih abu-abu merencakan sesuatu. Berikut petikan dialognya.
“ Lu aja yang ngelibas..”
“ Kan biasanya elu? ”
“ Umur gue udah Sembilan belas tahun..”
“ Apa hubungannya? ”
“ Lu nonton tivi sinetron aja sih..Denger ya kata di televisi itu, umur tujuh belasan perbuatan kriminal dianggap cuma kenakalan remaja.”
“ Walaupun ngebunuh? “
“ Iya. ”
“ Berarti anak SMP yang ngebunuh itu, bukan kriminal ya? ”
“ Bukan. Itu kata di tivi. Kalau anak umur tujuh belasan bawa senjata, kepergok polisi, terus ditangkap, polisi nggak berani nahan dia lama-lama, kalau nggak dia pasti dibela sama..ah, siapa itu pokoknya bapak-bapak yang rambutnya putih gondrong,bewokan itu.”
“ Iya gue tahu,tapi nggak tahu namanya, kalau nggak salah dia pembela anak-anak gitu deh.Pantesan kita tawuran polisi nggak berani ganggu kita. Jadi, kalau ada polisi bubarin kita pake pentungan, kita bisa ngadu ke bapak rambut gondrong itu ya ? “
“ Cuma kan gue denger Pak JK bilang itu tetap perbuatan Kriminal. Wah, kalau doi jadi presiden nanti, kita nggak bisa lagi bebas tawuran ya? “
“ So pasti. Sekarang kita tawuran bebas kaya begini, kan yang disalahin bukan kita, tapi..katanya pendidikan yang salah…Kurikulum yang salah. Asyik kan?”
Tidak jauh dari situ, tukang gorengan terus mengawasi mereka. Salah satu anak mendekati tukang gorengan dengan marah.
“ Eh,Bang.Ngapain lu melototin gue? Ada masalah? Nguping lu ya? Jauhan dikit dagangnya sono…!”
Mereka nggak tahu, tukang gorengan itu anggota serse yang lagi nyamar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H