Bukan cuma dukun yang minta syarat rada aneh, KPU juga. Tiga Parpol besar tidak lolos verifikasi karena tidak memenuhi syarat keterwakilan 30 persen perempuan. Ini syarat yang rada aneh,walaupun syarat ini berkat perjauangan para aktivis perempuan. Menurut saya syarat ini merendahkan kaum perempuan. Dengan syarat ini, berarti perempuan yang meniti karirnya di politik bukan karenausaha keras dan persoanlitynya, tapi karena dipaksa oleh persyaratanKPU. Beda tipis dengan KKN.
Megawati menjadi presiden bukan karena dia perempuan, tapikarena rakyat yakin dia mampu mengatasi masalah bangsa saat itu. Sekarang dia masih bertahan menjadi ketua Partai bukankrena dia perempuan, tapi karena hasil perjuangan dari bawah , hingga sukes besar bersama partai.
SBY terpilih menjadi presiden menurut kabar, pemilihnya banyak kaum perempuan, padahal saingannya waktu itu Ibu Megawati. Jadi pertanyaannya, suara siapa sebenarnya yang menginginkan keterwakilan kaum perempuan di parpol? Suara kaum perempuan? Atau hanya segelintir aktivis perempuan?
Dengan syarat keterwakilan ini, merendahkan kinerja kaum perempuan yang berjuang dari bawah hingga mencapai posisi puncak di parpol. Merekalah perempuan yang hebat, bukan diaktrol oleh syarat KPU hingga dengan lenggang kangkung menjadi pengurus teras Parpol.
Seandainya karena ingin memenuhi syarat KPU ketiga Parpol itu mencari perempuan yang tidak kredibel dalam bidangnya, pokoknya yang penting KPU senang sudah ada sosok 30 persen perempuan. Hmmm itulah kalau perjuangan gender dijajakan kemana-mana.
12 Nopember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H