Mohon tunggu...
balwana inggal
balwana inggal Mohon Tunggu... -

Perantau yang rindu akan pulang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tulisan Pertama

8 Agustus 2010   00:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu seperti biasa setelah selesai menjalankan semua tugas kantor, saya berselancar diranah internet. Walaupun ini tidak ada hubungannya langsung dengan pekerjaan tapi saya merasa perlu untuk melakukannya agar tetap terjaga sampai jam tugas selesai. 12 jam, itulah waktu yang harus saya habiskan dengan berjaga (stand by).

Pffftt... ternyata susah juga menulis dengan tata bahasa yang dipaksakan, apalagi diperburuk minimnya kelas bahasa Indonesia yang benar-benar saya hadiri waktu jaman sekolah dulu (fisik hadir, jiwa absen). Ok, tapi hal ini tidak boleh (lagi) menghalangi saya dari kegiatan menulis, jadi... mohon dukungannya ya...

Saya coba bertutur dengan gaya asli.

Seperti sudah saya sebut diatas, saat bertugas (shift) malam beberapa minggu yang lalu, seperti biasa selalu saya habiskan waktu luang dengan menjelajah di dunia maya atau lebih tepatnya mengunjungi dua situs langganan yaitu yahoo dan facebook. Tujuannya? Yahoo untuk komunikasi formal (contoh: kegiatan melamar kerja, pemesanan tiket), facebook untuk komunikasi informal (contoh: keluarga, teman, calon teman). Selagi bosannya dengan akun di yahoo yang tak kunjung membawa berita baik, facebook menjadi hiburan utama, fungsi 'pencarian kawan' adalah yang terfavorit, kebetulan jumlah kawan saya hanya segelintir jadi tidak butuh waktu lama untuk mulai mengambangkan jemari saya di atas papan ketik(keyboard) karena lama menunggu perintah dari otak yang tak kunjung datang, "search complete, no other friend found", begitu mungkin pesan dari mesin cari di otak ini. Maka kebosanan berikutnya pun menghampiri, scroll di mouse pun menjadi lebih aktif menggeser-geser halaman, berulang-ulang menampilkan deretan 'status' dari kawan-kawan, berharap ada yang aneh untuk dikomentari, sampai suatu saat scroll itu terhenti pada tautan seorang kawan tentang sesuatu yang sepertinya akan menyentuh hati, 'click', suara cicitan tikus ditangan mengantarkan saya pada situs yang baru pertama kali saya kunjungi, kompasiana.com, dan iya, tautan tersebut ternyata menyentuh hati.

Kesan pertama pada kompasiana, "situs model apa ini ya? kok banyak topik yang saya enggak tau? apa berita kadaluarsa kali ya? kan saya lumayan update." hehe... ternyata kata 'update' tidak boleh didahuli dengan kata 'lumayan', hasilnya bisa bikin orang jadi sok ta... uhuk... uhuk... (jadi batuk, minum dulu) ...hu.

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk saya menyadari bahwa kompasiana memuat berita-berita aktual, inspiratif, bermanfaat, menarik, menghibur dan lain-lain, ini setelah saya mendaratkan kursor mouse pada kata-kata 'beri nilai' dipojok kanan bawah, hehe... itupun harus dihentikan pada kata 'menghibur'.

Akun baru pun terlahir atas nama 'Balwana Inggal' yang berarti 'akar awal', sengaja saya menyamarkan nama asli karena tidak ingin diketahui (ya iyalaah) hehe... uhuk... uhuk... (maaf garing jadi batuk, minum lagi). Sebenarnya ada penyakit bersarang di hati ini, yaitu rasa malu untuk membiarkan orang lain membaca dan menilai tulisan saya. Inilah misi jangka pendek saya saat ini, mengobati penyakit tersebut.

Satu-satunya obat yang saat ini sedang saya genggam adalah: "kalaupun suatu saat kamu akan dipermalukan dengan dahsyatnya, bertahanlah beberapa saat dan perhatikan rasa apa yang timbul sesudahnya". Sungguh merupakan obat gaib, benar-benar gaib, karena benar-benar tidak ada bayangan dengan 'rasa apa yang akan timbul sesudahnya', apa semakin malu? Jadi curiga obat ini manjur apa enggak. Tapi tak masalah, karena aturan pakainya harus di telan, selama hanya saya genggam, seharusnya akan baik-baik saja.

Salam kenar dari Akar Baru yang sedang mencari obat baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun