Pada tanggal 24 Agustus 2023, Jepang (Fukushima) membuang air limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini terjadi dikarenakan pada tahun 2011 saat Jepang tertimpa tsunami, muatan (tempat) yang menampung air limbah PLTN tersebut terjadi kerusakan.Â
Mengutip dari AFP, bahwa Jepang melepaskan limbah PLTN setara dengan 540 Â kolam renang olimpiade ke Samudra Pasifik setelah diproses yang terbilang aman oleh Jepang.
Pemerintah Jepang dan pihak yang mengolah limbah tersebut, mengatakan bahwa limbah telah disaring untuk melenyapkan sebagian besar yang terdapat unsur radioaktif, namun pada unsurÂ
tritium tidak bisa dilenyapkan.
Padahal masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di Jepang, telah lama sangat menolak keras rencana yang diajukan oleh pihak yang mengelola limbah PLTN tersebut.Â
Namun, dengan yakin dan tetap melanjutkan rencananya bahwa "Jepang akan terus memberikan penjelasan kepada masyarakat Jepang dan masyarakat seluru dunia secara tulu dan berupa bukti ilmiah dengan tingkat transparansi yang sangat tinggi," Ujar Kishida.
Tapi yang sebenarnya, hanya 53% mendukung hal tersebut dan yang lain 41% menolak adanya pembuangan limbah PLTN, berdasarkan survey yang dilakukan oleh surat kabar Asahi Shimbun.
Antara lain, negara tetangga yang mendukung Jepang ialah Korea Selatan dengan pernyataannya bahwa Korea Selatan yang sangat ingin menjalin hubungan dengan Jepang sehingga diam saja (tidak khawatir) yang dilakukan oleh Jepang.Â
Dan negara tetangga yan tidak mendukung Jepang ialah China, bahwa negara China menuduh Jepang melanggar moral dan hukum internasional dan mementingkan diri sendiri (egois) tanpa berfikir panjang demi menyejahterakan seluruh manusia di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H