Mohon tunggu...
balqisjinan zahraaditya
balqisjinan zahraaditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi berenang mahasiswa di universitas Islam negeri kiai haji Achmad Shiddiq jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah pemikiran syiah

15 Oktober 2024   21:16 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Syiah adalah kenyataan sejarah
umat Islam yang terus bergulir.Lebih
dari 1000 tahun Syiah mengalami
perjalanan sejarah, tidak serta merta hadir
dipanggung perdebatan dan konflik sosial
seperti saat ini. Sepanjang sejarah itu,
konflik Syiah selalu ada dalam dimensidimensi waktu yang berbeda dengan
segala pernik persoalan. Kapan Syiah itu
muncul, juga mengalami pertentangan.
Ada yang menilai bahwa Syiah
sebenarnya adalah kelompok sempalan
Islam buatan orang Yahudi, Abdullah bin
Saba'. Abdullah bin Saba' sang Yahudi
dituduh sengaja membentuk kelompok
baru dalam Islam untuk memecah belah
dan menghancurkan umat Islam
Kelompok yang sependapat Syiah
adalah rekayasa dari Abdullah bin Saba'
yaitu dari kelompok Sunni. Sirajuddin
Abas dalam bukunya I'itiqad Ahulssunnah
Wal-Jamaah mkung ali peristiwa Ghodir
Khumm setelah menjalankan haji terakhir,
nabi memerintahkan pada Ali sebagai
penggantinya dihadapan umat muslim,
dan menjadikan Ali sebagai pelindung
mereka(Tabbathaba'i, 1989).
Akan tetapi yang terjadi tidak
seperti yang diinginkan oleh kelompok
Syiah. Menurut kalangan Syiah, ketika
nabi wafat pada saat jasadnya terbaring
belum dikuburkan, ada kelompok di
luar ahlul bait berkumpul untuk memilih
kholifah bagi kaum muslimin, dengan
alasan menjaga kesejahteraan umat dan
memecahkan problem sosial saat itu.
Mereka melakukan itu tanpa berunding
dengan ahlul-bait yang sedang sibuk
dengan acara pemakaman. Sehingga Ali
dan sahabat-sahabatnya dihadapkan
kepada suatu keadaan yang sudah tidak
mungkin diubah lagi, ketika Abu Bakar
didaulat menjadi khalifah pertama.
(Thabathab'i, 1989: 39)
Ali bin Abi Thalib pada waktu
itu cukup bersabar untuk menunggu
saat yang tepat sampai pada pergantian
kholifah yang ketiga, Usman. Pada
kepemimpinan tiga kholifah tersebut,
kelompok Ali (ahlul bait). (Thabathab'i,
1989: 44)
Kepemimpinan Usman yang
dinilai lemah, membuat banyak
kesulitan yang harus dihadapi Ali ketika
memimpin pemerintahan Islam. Semasa
pemerintahan Ali, pemberontakan demi
pemberontakan terus terjadi akibat dari
intrik yang dilancarkan oleh kelompok
Mua'wiyah. Sampai pada akhirnya Ali
harus mati terbutuh di tangan kelompok
Khawarij. Keinginan yang kuat dari
kelompok Muawiyah untuk menguasai
pemerintahan Islam tidak pernah surut.
Muawiyah terus menjalankan aksiaksinya untuk menyingkirkan kekuasaan
dari Ahlul Bait. Sampai pada akhirnya,
Imam Hasan putra Ali menyerahkan
kekuasaanya pada Muawiyah karena
Hasan tidak menginginkan adanya
pertumpahanasan dan Husain mati
dibunuh dengan kejam, dibantai dengan
seluruh pembantu dan anak-anaknya.
Penderitaan kelompok ahlul ba'it semasa
pemerintahan Muawiyah inilah yang
menguatkan perjuangan kelompok Syiah
menjadi sebuah paham/aliran untuk
terus bertahan menentang penguasa yang
berbuat tidak adil dan aniaya. (Shihab,
2007: 63-69; Thabathabai, 1989: 45-61)

Sejarah pemikiran syiah 

Menurut Jalaluddin Rahmat 

(tokoh Syiah Indonesia), perkembangan 

Syiah di Indonesia terdapat empat fase 

(periodisasi). Fase pertama, Syiah sudah 

masuk keindonesia sejak masa awal 

masuknya Islam di Indonesia melalui para 

penyebar Islam awal, yaitu melaui orangorang persia yang tinggal di Gujarat. 

Syiah pertama kali datang ke Aceh. Raja 

pertama Kerajaan Samudra Pasai yang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun