Festival tahunan kerjasama Summarecon dan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta kembali digelar di tahun 2018 di area Summarecon Mall Kelapa Gading. Jakarta Fashion & Food Festival 2018 merupakan festival yang ke-15 kalinya. Setiap tahunnya saya tidak pernah melewati Jakarta Fashion & Food Festival ini, khususnya menikmati berbagai kuliner di Kampoeng Tempo Doeloe, nama food festivalnya.
Setiap tahunnya Kampoeng Tempo Doeloe mengangkat jenis makanan untuk dikompetisikan. Sebelum pemilik usaha makanan tersebut membuka stand di Kampoeng Tempo Doeloe, mereka harus melewati kurasi yang ketat dari pihak penyelenggara. Hal ini merupakan salah satu dukungan JFFF bagi UKM dalam mengembangkan usahanya. Tahun 2018 KTD mengangkat Soto Nusantara yang sekaligus mendukung program Bekraf untuk mempromosikan Soto "A Spoonful of Indonesia Warmth" ke dunia.Â
Tahun 2017 Kampoeng Tempo Doeloe  mengangkat Mie Warisan Nusantara , dan diantara mie yang disajikan ada  stand mie yang bahan pendukungnya mengandung non halal, sehingga saya tidak dapat mencicipi semua Mie Warisan Nusantara. Tahun ini dengan bersyukurnya saya dapat mencicipi ke-10 Soto Nusantara karena semuanya tidak mengandung bahan yang dilarang di keyakinan saya. Yeeeaay....
Menurut saya keragaman Soto negeri kita tidak dapat tertandingi oleh negara manapun di dunia. Maka sudah selayaknya berbagai pihak mendukung promosi Soto "A Spoonful of Indonesia" seperti yang telah dilakukan oleh Summarecon. Puluhan bahkan barangkali ratusan jenis soto terdapat di berbagai daerah Indonesia. Dalam 1 provinsi di Indonesia, bisa ada beberapa jenis soto -- misalnya di Jawa Tengah kita mengenal ada Soto Kudus, Tauto Pekalongan, Soto Sokaraja, Soto Semarang, Soto Ayam Solo, Â Soto Seger Boyolali dan masih banyak lainnya, padahal ini baru dari satu provinsi loh.
Sebagai petualang kuliner, saya ingin sekali mencicipi seluruh jenis soto yang ada di Indonesia -- selama itu halal dan memenuhi standard kesehatan. Nah mencicipi soto di Kampoeng Tempo Doeloe saya bisa makan dengan tenang karena dari 10 stand Soto Nusantara tersebut telah melalui kurasi.
Saya penggemar makanan dan jajanan Indonesia namun perut dan perasaan saya sangat sensitif apabila melihat tempat penjual makanannya tidak bersih atau tidak memenuhi standard kesehatan. Oleh karena itulah acara kuliner  yang diselenggarakan di Summarecon Kelapa Gading selalu saya nanti-nantikan karena saya dapat jajan dengan tenang.
Hingga tulisan ini dibuat saya telah mencicipi  7 dari 10 Soto Nusantara di Kampoeng Tempo Doeloe. Masih tersisa 5 hari lagi, dan saya bertekad dalam masa  3 hari harus menuntaskan 3 soto lainnya. Dari 10 asal daerah soto tersebut, hanya Padang yang belum pernah saya kunjungi -- namun saya justru  pernah singgah dan makan Soto Padang St Mangkuto di rumah makannya yang terletak di Jln Boelevard Kelapa Gading.
7 Soto Nusantara yang telah saya cicipi, yaitu :
Tauto Bumbu Pekalongan
Tahun lalu saya memiliki langganan Tauto Pekalongan di daerah Rawamangan. Penjualnya seorang Ibu yang telah sarjana dan memanfaatkan garasi rumahnya untuk berjualan Tauto, jadi saya melihatnya Tauto tersebut memenuhi standard kebersihan dan kesehatan.Â
Tetapi di awal tahun 2018 Ibu tersebut menghentikan kegiatan usaha Tauto. Jadi begitu mengetahui bahwa Tauto Bumbu Pekalongan merupakan 1 dari 10 soto yang lolos kurasi di KTD JFFF 2018 saya langsung melesat ke stand-nya. Memang masih sangat jarang tempat makan yang menyediakan Tauto Bumbu Pekalongan di Jakarta.