Jakarta Fashion & Food Festival kembali diselenggarakan di Summarecon Kelapa Gading Jakarta Utara. Tahun 2017 merupakan tahun ke-14 terselenggaranya salah satu ajang terbesar fashion dan kuliner di Indonesia ini.
"Setiap tahun JFFF semakin memberikan suguhan yang menarik bagi pecinta mode dan kuliner. Penyelenggaraan JFFF bertujuan menjadi jendela yang menampilkan kekayaan ragam budaya Indonesia, sehingga produk-produk dalam negeri tidak hanya dikenal dalam skala nasional tapi juga semakin diakui oleh dunia internasional," Ujar Chairman JFFF, Soegianto Nagaria.
Seperti biasa, kami KPK (Kompasianers Penggila Kuliner) diundang untuk menikmati hidangan di Kampoeng Tempo Doeloe. 15 pasukan KPK hadir di lokasi pada tanggal 29 April 2017. KTD yang berlangsung tanggal 7 April 2017 hingga 7 Mei 2017 mengusung thema 'Kampung Layang Layang'. Peserta KTD tahun 2017 berjumlah 101 UKM dan pengusaha kuliner lainnya. Menu yang ditawarkan menjadi lebih dari 200 ragam menu Nusantara.
Menu yang spesial di KTD 2017 adalah : Mie Ayam Pelangi, Cwie Mie Malang, Cliff Noodle Bar, Martabak Yuk, Sate Ayam Madura Bintang 5, Gudeg Pejompongan, Soto Udang Medan Bu Ari, Bagoja (Bakso Goreng Gajah), Ketupat Gloria 65 Ny Kartika, Soto Roxy H.Darwasa, Es Pisang Ijo "Paling Enak", dan masih banyak menu lainnya.
Dari daftar menu spesial tersebut saya memilih Bakmi Ayam Pelangi dan Soto Udang Medan Bu Ari.
Mie Ayam Pelangi merupakan 1 dari 3 pemenang 'Kompetisi Mie Warisan Nusantara' bagi pemilik UKM di kawasan Jabodetabek. 3 kategori yang dikompetisikan adalah : Mie Ayam, Mie Nusantara dan Mie Non-Halal. Ketiga pemenang yang babak penyisihannya dilakukan pada tanggal 17 - 19 Maret 2017 di Gading Walk MKG mendapat kesempatan berjualan di KTD sekaligus memperebutkan hadiah total Rp 60.000.000 dan peluang membuka usaha di MKG. Waaah, asyik nih, di MKG memang belum beroperasi Mie Pelangi dan Cwie Mie Malang. Saya khan jadi bisa sering mampir membeli mie ini jika mereka membuka outlet di MKG, apalagi Mie Pelangi yang jualannya nun jauh di Serpong Banten sana...hehehe...
 Kuahnya bersantan, tapi tidak berminyak, diberi 3 udang yang lumayan gemuk, irisan kentang, tomat, seledri, bawang goreng dan toge. Andai kita minta dicampur dengan daging sapi juga akan diberikan. Tapi saya sih lebih suka dengan udang saja, sesuai dengan namanya serta kaldu udangnya lebih terasa mantap. Dibubuhi sedikit perasan jeruk lemon dan sambal hijau saya benar-benar menikmati soto tersebut. Sayangnya menurut saya porsinya kekecilan...hehehe...