Dilema antara mengejar passion atau uang saat bekerja nampaknya sering menjadi opsi umum yang tumbuh di sekitar kita, terlebih ketika mulai memasuki usia 20 tahun.Â
Banyak bentuk nasihat dan saran yang datang silih berganti mampu menguji pendirian kita akan fokus karir yang telah dirancang. Pun kedua hal ini menjadi satu pertimbangan besar yang akan menentukan standar kepuasan kita terhadap pekerjaan yang dijalani.Â
Mengulas kembali memori semasa remaja yang kerap diajukan dengan pertanyaan "Kalau besar nanti ingin jadi apa?," toh rasanya itu menjadi satu pertanyaan yang membangun mimpi maupun impian kita untuk di masa depan nanti. Namun siapa sangka bahwa kehidupan kuliah justru bisa saja memutar balikkan semua angan-angan tersebut.
Belum lagi sewaktu akan memasuki jenjang perguruan tinggi, ada saja permasalahan mengenai jurusan dan rumpun ilmu yang kita ambil, apakah sesuai dengan minat kita atau hanya mencari aman guna mendapatkan prospek kerja yang baik nantinya?Â
Menjadi seseorang dengan passion-oriented atau money-oriented tentunya membawa positif dan negatifnya tersendiri. Keduanya memiliki potensi yang mungkin saja sama-sama menguntungkan atau sebaliknya.Â
Namun apa yang harus ditekankan dalam pembahasan ini adalah bagaimana seseorang harus bisa mempertahankan apa yang ia impikan terlepas dari mengejar keuntungan dan tawaran profit kerja yang sekiranya bisa lebih memadai.Â
Pastinya banyak dari anak muda di masa akhir kuliahnya akan mencari satu prospek kerja yang memiliki jaminan finansial yang menguntungkan pun dengan profit yang mereka terima sangat cukup atau bahkan lebih dari biasanya untuk ukuran fresh graduates, tapi apakah pekerjaan tersebut selaras dengan passion yang diminati oleh mereka?
Melalui fenomena inilah yang mampu memunculkan anggapan tidak semua jurusan perkuliahan akan relevan dengan prospek kerja nantinya.Â
Melalui artikel yang diterbitkan oleh organisasi Global Health Corps, banyak generasi milenial di saat ini yang terlalu disetir akan ambisi mendapatkan pekerjaan yang mampu menghasilkan uang atau profit yang banyak.Â
Memang bisa dikatakan bahwa uang adalah salah satu sumber kehidupan kita, tapi jika terus menerus membicarakan soal gaji dan hal finansial lainnya rasanya kita selalu terbengkalai dan melupakan apa yang sebenarnya menjadi satu minat bakat bagi kita.Â
Padahal jika kita tidak terlalu egois dan ingin mengulik passion kita lebih lanjut lagi itu bisa menjadi satu kesempatan yang baik buat kedepannya. Toh, pada akhirnya apakah mereka yang berpola pikir money oriented akan bahagia dan senang terhadap pekerjaannya?Â