Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum menemukan titik akhir. Setiap hari ada saja penambahan kasus positif Covid-19 . Maka dengan itu diartinya bahwa penyebaran virus masih terjadi di masyarakat.
Berbagai cara telah dilakukan demi meredam penyebaran Covid-19, mulai dari double masker, mencuci tangan, mencegah kerumunan, jaga jarak satu sama lain hingga sampai pemberian vaksin.
Pemberian vaksin saat ini karena telah memasuki tahun kedua negeri ini melawan pandemi , sehingga pemerintah mengambil langkah cepat untuk menahan angka kematian akibat Covid-19 yaitu dengan vaksin covid-19 secara massal dan gratis .
Awalnya penerima vaksin yang di utamakan yaitu tenaga kesehatan seperti dokter, perawat lansia dan dewasa. Akan tetapi kini vaksin berlaku untuk semua kalangan dari anak sampai ibu hamil. Pemberian vaksin telah dilakukan sejak bulan Januari tahun 2021 kemarin
Memang awal adanya kebijakan pemberian vaksin memunculkan banyak pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun dengan sejalannya upaya pemerintah kini masyarakat menerapkan kebijakan yang dibuat pemerintah akan kewajiban melakukan vaksinasi guna menekan jumlah angka kasus positif dan sebagai upaya proteksi diri terhadap orang yang kalangan yang belum bisa di vaksin seperti bayi, balita dan sebagian orang hamil juga para lansia yang tidak bisa melakukan vaksinasi.
Pro dan kontra juga terjadi di tengah warga Komplek Marinir Cilandak awal adanya kebijakan wajib vaksin, sebagian warga masih smerasa khawatir dengan efek yang akan timbul setelah melakukanya vaksinasi . Kemudian juga kekhawatiran muncul dengan dikenakan biaya yang tinggi untuk melakukan vaksin . Tak sedikit juga yang mendukung kebijakan ini asalkan jika diharuskan bayar dengan harga terjangkau .
Seperti yang di sampaikan Husnul (45) ia mengatakan dirinya tidak takut di vaksin. " Saya si ga terlalu khawatir ya karna kan itu sudah pasti melewati beberapa uji klinis keamanannya  jika di suntikan ke tubuh orang Indonesia" ujarnya.
Lain halnya dengan Novita(36 ) yang masih kontra dengan vaksin, dalam wawancara dia menyatakan dirinya masih takut untuk di vaksin karena efek yang timbul dari vaksin " aku sih dibilang takut banget ya engga cuma ya males gitu kalo nanti setelahnya demam tinggi " ujarnya dalam wawancara .
Akan tetapi kini dapat di pastikan dari data RT/RW  11/05  bahwa hampir 64 % warga Komplek Marinir Cilandak sudah melakukan vaksinasi covid-19. Sisanya belum bisa dilakukan vaksinasi karna lansia yang memiliki penyakit bawaan  , balita, dan ibu hamil . Sisanya seperti dewasa dan anak sudah melakukan vaksinasi .Â
Apalagi Korps Marinir Cilandak membuka vaksinasi untuk keluarga anggota dan masyarakat umum maka dengan mudah dapat dipastikan bahwa hampir sepenuhnya warga Komplek Marinir Cilandak sudah melakukan vaksinasi hal ini sejalan dengan peraturan tentang kewajiban dari Kesatuan Marinir Cilandak untuk istri dan anak anggota wajib melakukan vaksinasi . Walaupun saat ini sedang berjalan untuk dilakukannya vaksinasi ke 2 .