Mohon tunggu...
Balqis IzzaAz
Balqis IzzaAz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca novel dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenaikan Tarif Impor Baja oleh Amerika Serikat 2018

14 Maret 2024   23:53 Diperbarui: 14 Maret 2024   23:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori liberal dalam ekonomi politik internasional memeberikan pandangan yang lebih luas tentang pentingnya perdagangan bebas dan globalisasi dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan global. Dalam teori ini, perdagangan bebas dipandang sebagai kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan bagi negara-negara yang terliberalisasi.

Salah satu aspek utama dalam teori liberal adalah penekanan pada manfaat yang diperoleh dari perdagangan internasional. Dalam konteks ini, liberalisasi perdagangan berupaya untuk mengurangi atau menghapus hambatan perdagangan seperti tarif impor, kuota, dan regulasi yang berlebihan. Dengan mengurangi hambatan-hambatan ini, teori liberal percaya bahwa negara-negara dapat meningkatkan akses ke pasar internasional, memperluas peluang ekspor, dan meningkatkan aliran investasi.

Pada tahun 2018, AS menaikkan tarif impor baja sebesar 25%. Kebijakan ini bertujuan melindungi industri baja domestik dan menerapkan pendekatan proteksionis dalam perdagangan internasional. Tarif tersebut memicu ketegangan dalam hubungan dagang global dan memicu ancaman tarif balasan dari negara-negara mitra dagang AS. Meskipun beberapa negara mencapai kesepakatan untuk menghindari eskalasi perang dagang yang lebih besar, kenaikan tarif impor baja AS tahun 2018 tetap menjadi contoh penting dari kebijakan proteksionis yang mempengaruhi pasar global dan memicu perdebatan tentang manfaat dan kerugian dalam perdagangan internasional.

Kenaikan tarif impor baja AS tahun 2018 terjadi sebagai bagian dari kebijakan proteksionis yang diperjuangkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Tujuan utama kebijakan tersebut adalah melindungi industri baja domestik dari persaingan asing yang dianggap tidak adil. AS mengklaim bahwa negara-negara seperti China telah melakukan dumping baja ke pasar AS, menyebabkan kerugian bagi produsen baja Amerika Serikat. Kebijakan ini merupakan upaya untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan mempertahankan lapangan kerja dalam industri baja. Namun, kebijakan ini juga memicu ketegangan dagang dengan negara-negara mitra AS, yang menganggapnya sebagai langkah proteksionis yang merugikan dan melanggar perjanjian perdagangan internasional.

Tujuan opini ini adalah untuk menganalisis dampak kenaikan tarif impor baja AS tahun 2018 dan menyajikan argumen yang seimbang tentang kebijakan tersebut. Dalam menganalisis dampaknya, perlu mempertimbangkan perspektif yang beragam. Dampak positif dari kebijakan ini adalah perlindungan terhadap industri baja domestik AS. Kebijakan tersebut dapat membantu meningkatkan produksi dan lapangan kerja dalam industri tersebut, serta menjaga keberlanjutan sektor tersebut. Selain itu, tarif impor juga dapat mengurangi defisit perdagangan AS dan mempromosikan kemandirian ekonomi.

Dampak ekonomi yang diperoleh dari kenaikan tarif impor baja oleh Amerika Serikat pada tahun 2018 dapat dirasakan oleh berbagai pihak, termasuk produsen baja dan aluminium, industri manufaktur, dan lapangan pekerjaan.

Pertama, para produsen baja dan aluminium di AS mengalami penurunan akses ke pasar internasional dan penurunan pendapatan karena tarif balasan yang diberlakukan oleh negara-negara mitra dagang AS. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk bersaing secara global dan juga dapat memicu penurunan produksi dan lapangan pekerjaan.

Kedua, industri manufaktur yang menggunakan baja dan aluminium sebagai bahan baku juga terdampak oleh kenaikan tarif impor ini. Biaya produksi yang lebih tinggi dapat menyebabkan harga produk akhir yang lebih mahal, yang dapat menurunkan daya saing dan permintaan produk tersebut.

Terakhir, dampak pada lapangan pekerjaan juga dapat dirasakan dari kenaikan tarif impor baja ini. Sejumlah perusahaan yang terpengaruh dapat mengalami penurunan produksi dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, industri manufaktur yang menggunakan baja dan aluminium juga dapat mengalami penurunan permintaan produk, yang juga dapat berdampak pada lapangan pekerjaan.

Namun, kebijakan ini juga memiliki dampak negatif. Tarif impor dapat memicu perang dagang dengan negara-negara mitra dagang, yang berpotensi merugikan ekonomi global dan meningkatkan ketidakpastian pasar. Selain itu, tarif tersebut dapat meningkatkan biaya impor bagi perusahaan Amerika Serikat yang menggunakan baja sebagai bahan baku, sehingga dapat mempengaruhi daya saing mereka. Solusi yang efektif untuk mengatasi dampak negatif kenaikan tarif impor baja AS membutuhkan kerjasama dan koordinasi antar negara. Negosiasi perdagangan internasional yang konstruktif dan solusi inovatif dapat membantu mencapai perdagangan yang adil dan menguntungkan semua pihak.

Kebijakan kenaikan tarif impor baja AS dapat memberikan perlindungan bagi industri baja domestik, menjaga lapangan kerja, dan meningkatkan kemandirian ekonomi. Ini dapat membantu melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing yang dianggap tidak adil, mendorong pertumbuhan sektor strategis, dan mengurangi defisit perdagangan dalam sektor baja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun