Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menganggap bahwa kemakmuran suatu negara hanya ditentukan oleh jumlah modal atau aset yang tersimpan di negara tersebut. Teori ini juga mencakup kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengakumulasi cadangan devisa melalui neraca terutama pada barang-barang manufaktur. Ketergantungan ekonomi adalah konsep yang menggambarkan hubungan ekonomi antara negara-negara atau wilayah dalam perspektif ekonomi internasional. Teori ketergantungan merupakan salah satu teori yang digunakan untuk menganalisis hubungan ekonomi antara negara-negara, dan menggabungkan konsep-konsep seperti ketergantungan kolonial, ketergantungan teknis-industrial, dan ketergantungan politik.
Australia dan Tiongkok memiliki hubungan ekonomi yang penting, terutama dalam perdagangan batu bara. Namun, hubungan ekonomi antara kedua negara tersebut terganggu setelah Tiongkok menerapkan larangan dan pembatasan impor batu bara Australia. Situasi ini dapat dilihat dari perspektif teori ketergantungan dalam konteks ekonomi internasional. Teori ketergantungan ini dikembangkan oleh Immanuel Wallerstein dan mencakup konsep ketergantungan kolonial, ketergantungan teknis-industri, dan ketergantungan politik.
Dalam merkantilisme, batu bara menjadi sumber keuntungan ekonomi bagi kedua negara dan tunduk pada kekuasaan politik. Kedua negara saling berjuang untuk memperjuangkan kepentingan nasional mereka. Beberapa faktor mempengaruhi situasi ini, termasuk hubungan ekonomi yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, analisis hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok dapat membantu memahami respons dari kedua negara dalam mengatasi masalah ini.
Situasi ini juga berdampak pada kesejahteraan dan kekuatan negara, karena hubungan ekonomi antara kedua negara memengaruhi distribusi kemakmuran dan kesejahteraan. Ketergantungan ekonomi merupakan konsep yang menggambarkan hubungan ekonomi antara negara-negara dalam konteks ekonomi internasional. Teori ketergantungan, yang dikembangkan oleh Immanuel Wallerstein, menggabungkan konsep ketergantungan kolonial, ketergantungan teknis-industri, dan ketergantungan politik untuk menganalisis hubungan ekonomi antara negara-negara.
Kasus hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok, yang terganggu oleh larangan dan pembatasan impor batu bara Australia, merupakan contoh konkret dari hubungan ekonomi antara negara-negara yang berbeda. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi situasi ini, analisis hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok dapat membantu dalam menemukan respons yang diambil oleh kedua negara dalam menangani masalah ini. Situasi ini memiliki dampak yang melatarbelakangi terjadinya masalah dan juga berdampak pada kesejahteraan dan kekuatan negara-negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan kekuatan ekonominya yang semakin meningkat memainkan peran penting dalam hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok. Tiongkok telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat, menjadikannya negara terbesar di Asia Pasifik dan salah satu negara maju secara ekonomi di dunia. Hal ini mendorong negara-negara lain, termasuk Australia, untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Tiongkok.
Australia memiliki hubungan ekonomi yang positif dengan Tiongkok, yang tercermin dalam pertumbuhan perdagangan antara kedua negara. Dari tahun 2014 hingga 2019, nilai ekspor Australia ke Tiongkok mengalami peningkatan tahunan sebesar 42,11%, sementara nilai impor Australia dari Tiongkok meningkat sebesar 100%. Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Tiongkok-Australia (ChAFTA) pada Desember 2015 juga menjadi bukti nyata dari kemitraan ekonomi antara kedua negara.
Namun, hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok terganggu setelah Tiongkok memberlakukan larangan dan pembatasan impor batu bara Australia. Batu bara merupakan sumber daya utama Australia yang memiliki dampak besar dalam hubungan ekonomi antara negara-negara di seluruh dunia. Konflik antara kedua negara ini terjadi akibat larangan dan pembatasan impor batu bara Australia di Tiongkok.
Dampak ketergantungan ekonomi Australia pada Tiongkok juga mempengaruhi pola hubungan ekonomi antara negara-negara di seluruh dunia. Tiongkok, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, telah menjadi negara maju secara ekonomi di tingkat global. Hubungan ekonomi antara Australia dan Tiongkok perlu dianalisis untuk memahami tanggapan yang diambil oleh kedua negara dalam menangani situasi ini. Untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada Tiongkok setelah adanya larangan dan pembatasan impor batu bara Australia di Tiongkok, Australia perlu mengembangkan strategi ekonomi yang lebih beragam. Hal ini dapat melibatkan pengembangan sektor-sektor lain seperti teknologi, perikanan, dan industri lain yang dapat menjadi sumber pemasukan ekonomi dari negara-negara lain. Selain itu, Australia juga dapat memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
Kebijakan pemerintah Tiongkok dalam mengelola perdagangan batu bara telah memiliki dampak signifikan terhadap Australia, terutama setelah adanya larangan dan pembatasan impor batu bara Australia di Tiongkok. Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan impor batu bara sebagai bagian dari strategi mereka dalam mengelola sektor energi dan lingkungan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan ini adalah upaya Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan mereka pada batu bara sebagai sumber energi utama. Tiongkok telah berusaha untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan gas alam. Hal ini sejalan dengan komitmen Tiongkok dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan.