Artikel ini merupakan salah satu bab dalam buku Sexual Revolution yang cukup menohok pikiran saya saat Bara susanto, penulisnya, menyampaikan dalam sebuah seminar seksualitas sebagai pembicara. Saat ini bukunya memang belum selesai penulisannya, tapi materi yang disampaikan sangat luar biasa dan menggugah untuk melakukan sebuah revolusi seksual atas diri sendiri, keluarga dan bisnis. Karena ternyata semua sebab dan akibat harus dilakukan dengan kecerdasan seksual.
Saat itu, hampir semua orang yang hadir mengerutkan dahi saat pak Bara meminta untuk menginggat kembali berapa banyak akibat buruk yang pernah dialami saat tidak menggunakan kecerdasan seksual dalam menyelesaikan berbagai masalah seksualitas. Dan apakah berbagai kecerdasan yang dimiliki termasuk kesuksesan, kehebatan dan kekayaan mampu menyelesaikan berbagai masalah seksualitas? Ternyata tidak.
Seorang ibu berkaca-kaca saat menceritakan telah mengusir putrinya yang hamil diluar nikah beberapa bulan yang lalu. “Mungkin jika saya mengetahui tentang kecerdasan seksual lebih awal, saya akan memilih untuk bersama-sama menyelesaikan masalah dengan lebih bijak, bukan malah mengusirnya,” sesalnya.
Saya sendiri pernah hidup bersama pasangan yang sangat mencukupi secara finansial, namun tidak memuaskan secara seksual. Akhirnya saya memilih melakukan hubungan extra nikah yang menghancurkan pernikahan kami. Sedikit kenikmatan yang tidak sebanding dengan besar pengorbanannya, kata pak Bara. Tentu jika saya menggunakan kecerdasan seksual, semua ini tidak akan terjadi.
Dan banyak lagi yang mau berbagi berbagai cerita untuk saling menginspirasi pada sore itu. Saya melihat beberapa orang tersenyum kecil dengan ekspresi berfikir. Mungkin mereka juga mengatakan hal yang sama dalam hati, “ya.... saya tidak menggunakannya.”
Berikut artikel tentang Kecerdasan Seksual yang ditulis dan dipublikasikan pertama kalinya oleh Bapak Bara Susanto, praktisi seks terapis perilaku seksual, penulis dan pembicara. Beliau juga telah mendapatkan paten HAKI atas penamaan metode pengaktifan g-spot dengan nama G-Spot Activation. Dan selama enam tahun terakhir melakukan banyak penelitian dan pengamatan tentang perilaku seksual. Semoga bermanfaat...
Kemampuan untuk memahami, melakukan, dan menyelesaikan menjadi tiga tahap terpenting dalam kecerdasan seksual sebagai bentuk pilihan keunggulan atau tidaknya perilaku seksual setiap individu dalam rangkaian proses seksualitas. Kecerdasan seksual bisa diibaratkan sebagai seni untuk memahami, melakukan, dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan tujuh aspek penting seksualitas, yaitu; aspek agama, biologis, klinis, psikososial, budaya, finansial dan perilaku seksual yang saling terkait, melekat dan mampu mempengaruhi diri sendiri, pasangan, keluarga serta lingkungan.
Kemampuan memahami secara lebih luas sangat berhubungan dengan pemahaman tentang seks, seksual, dan seksualitas sebagai ilmu pengetahuan yang menggabungkan semua jenis kecerdasan manusia yang mendasari kehidupan manusia sejak sebelum menjadi embrio hingga setelah mati. Termasuk sebab-akibat yang melekat dan mempengaruhi diri sendiri, pasangan, keluarga serta lingkungan. Pemahaman yang lebih sempurna jika mampu menyeimbangkan sesuai fungsi dan peranannya atas tujuh aspek penting seksualitas.
Kemampuan melakukan merupakan bentuk pilihan perilaku seks, seksual, dan seksualitas berdasarkan tingkat pemahaman yang dimiliki setiap individu berdasarkan tujuh aspek penting seksualitas dalam membangun sexual history. Kemampuan melakukan harus diimbangi dengan kemampuan untuk mempertimbangkan sebab-akibat seksual sebelum, saat melakukan dan sesudah melakukan empat pilihan aktifitas seksual, yaitu; seks mandiri, pranikah, dalam pernikahan dan ekstra nikah.
Kemampuan menyelesaikan merupakan management resiko dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai masalah seks, seksual dan seksualitas berdasarkan tujuh aspek penting seksualitas sebagai dasar pertimbangan hubungan sebab-akibatnya yang melekat dan mempengaruhi diri sendiri, pasangan, keluarga serta lingkungan.