Justru itu Saya dan keluarga termasuk yang tidak suka politik, karena politik itu busuk. Partai politik itu busuk, mengejar kekuasaan setinggi-tingginya dengan menghalalkan berbagai cara. Saya benci semua partai politik termasuk PKS. Bagi kami, PKS suka membawa-bawa agama ke dalam politik, justru akan membuat agama itu jadi jelek,saya sebetulnya sangat geli melihat perangai kader-kader PKS yang militan dan saling membela diantara sebangsanya dan menghujat orang lain diluar kelompok/bangsa cuci otaknya
Padahal kita tahu penduduk Indonesia itu yang Muslim itu hampir lebih kurang 220 juta, dari jumlah penduduk seluruh Indonesia yang hampir 250 juta ditahun 2013,Padahal melihat statistik KPU 2009 yang mencoblos PKS hanya 7% dari jumlah 60% yang mencoblos & 40% golput/atau surat tidak sah , kalau dikakulasikan kira-kira pendukung PKS seluruh Indonesia 4,2 juta,berarti secara sifinikan hanya 1,8 % dari jumlah orang Islam Indonesia, lantas patutkah partai ini dianggap mewakili Islam ??? Islam yang mana ?? Islam politik dagang sapi ( toh kena kutukan sendiri dengan tendangan sapinya ) , Islam yang anti pornografi ( toh asyik masyuk nikamati situs porno di Ruang Sidang DPR)
Islam diluar 4,2 juta yang terlanjur dicuci otak oleh PKS,sudah tidak setuju Islam sebagai agama diseret seret ke kancah politik, karena ilmu politik antitude (bertolak belakang) dengan kesucian ajaran Agama. Sesuci dan seheroik apapun visi dan misi agama kalau sudah dibawah ke ranah politik,pasti akan mau tidak mau akan mengikuti pakem ilmu (politic) itu, tidak ada yang bisa dirobah lagi roh dari ajaran politic itu sendiri . Maklum ajaran politik itu telah ada sebelum PK (Partai Keadilan) lahir,sempat ganti popok menjadi PKS seperti sekarang ini. Sejak PKS berkecimpung di ranah politik, beberapa istilah politik di Islamkan versi ala PKS : uang mahar, dsbnya.
Saya yakin PKS solid dengan keterlanjuran nya itu meminjam JUBAH ISLAM tetap melanjutkan cita-citanya, dan akan tetap merasa orang yang paling benar dengan dotrin-dotrinya itu,seperti prilaku heroiknya Anis Mata (pinjam gaya Soekarno) mengajak pendukung-pendukungya untuk menangis dan mencaci maki pihak lain serta menuduh pihak lain adalah Konspirasi Yahudi.Soekarno dulu berkobar-kobar untuk membangkitkan persatuan untuk bangkit melawan penjajah bukan untuk perpecahan diantara kita sesama bangsa,seperti hujatan yang dilakukan Anis Mata.
Hanya sekedar mengingatkan politik itu ibarat dagang sapi , dan kini tendangan sapi itu bikin meradang buat sebangsa PKS yang 1,9% itu, kalau itu alasan Anis Mata untuk heroik, harap dimaklumi karena baru merasakan, menjajadi seorang Presiden meski hanya sebatas dilingkungan PKS, dan ternyata itu juga yang membuat tangisan karena sebentar lagi di 2014 Jubah Islam itu akan kembali sendiri kepada pemiliknya , Bahwa Umat Islam tidak pernah rela agama di aduk-aduk kedalam alam (politik) yang abu-abu itu....!!!
Bahwa sebelum negara ini di Proklamirkan Umat Islam sudah sepakat dengan agama-agama lain , NKRI harga mati dan dibangun bersama-sama berdasarkan rasa dalam senasip dan sepenangungan didalam bingkai nasionalis sebagai anak bangsa bukan berdasarkan kepentingan agama tertentu atau kelompok tertentu.Agar tercipta kedamaian dan ketentraman sesuai tujuan proklamsi 1945.
Sampai kapan kalian memakai Jubah itu diranah yang serba tidak jelas itu? atau menunggu azab sampai Negara ini dikutuk Tuhan ???Silahkan anda terus berjuang menurut ideologi/dotrin yang diciptakan sendiri,tetapi tidak dengan Jubah itu...
Salam Proklamsi .!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H