Mohon tunggu...
Ngurah Belayu
Ngurah Belayu Mohon Tunggu... -

ayo berwisata ke Bali.............\r\nhttp://balinordest.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jenuh!

12 April 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini semuanya berlalu begitu datar, tanpa ada expresi dari sebuah gairah. setiap kali mata tertuju ke layar yang terpaku, setiap kali itu pula pikiran jadi semakin tak terkendali. Mencoba memindahkan halaman demi halaman dari sesuatu yang biasanya sangat memabukkan tapi lagi lagi semuanya datar, kosong, seperti tak ada yang berarti di aliran otak ini.
Bercuap cuap di depan para bule pun sama sekali tak bisa menghilangkan rasa kejenuhan ini.

Apakah yang telah terjadi hari ini?

Sayup sayup terdengar kicaun burung yang begitu merdu tapi di telinga terdengar seperti suara ribuan tawon yang membuat bising telinga yang kumiliki ini. Kemudian mencoba mengalihkan pendengaran ke sebuah lagu ceria yang didendangkan oleh sang pembawa fenomena, lagi lagi lagu itu terdengar seperti suara mesin mobil diesel yang benar benar memekakkan telinga.
Tiba tiba si bule mengajukan pertanyaan.....Hai apa itu? dengan logat asing yang begitu kental. Aku pun menjawab dengan nada datar tanpa expresi....akhirnya aku pun terdiam kembali ,wah benar benar suasana hati yang sedang kacau hari ini.
Entah apa yang terpikirkan di kepala ini, kenapa hari ini dia terasa begitu berat?, berat seperti memikul ribuan ton masalah yang aku sendiripun tak tau.

Mencoba menungkannya semua curahan itu di sebuah tulisan, tapi rasanya seperti sesuatu yang memuakan.
Ah sudah lah tatapan mereka mulai mengusik pikiranku.
Biarlah hari ini berlalu seperti ini semoga setelah ini semuanya kembali seperti hari hari yang pernah aku rasakan...

Hanya sebuah coretan tanpa makna......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun