Menumbuhkan Rasa Toleransi dan Cinta Tanah Air pada Kebudyaan Lokal Indonesia Melalui Program "Pekan Kebudyaan Nusantara" di SD N Debegan Jebres Surakarta oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 7
Pada 26 Februari 2024, mahasiswa Kampus Mengajar diterjunkan di sekolah penugasan di wilayah Surakarta. Salah satu sasaran sekolah penugasan yakni di SD N Debegan yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso RT 02 RW 03, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas diluar kelas perkuliahan. Pada progam Kampus Mengajar ini mahasiswa diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan pada aspek literasi dan numerasi peserta didik melalui program kerja inovatif yang mereka rancang dan implementasikan termasuk salah satu program tersebut yakni "Pekan Kebudayaan Nusantara". Pekan Kebudayaan Nusantara dirancang untuk memperkenalkan kebudayaan Nusantara kepada peserta didik, menambah pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, mendorong peserta didik untuk memiliki sikap toleransi dan cinta tanah air melalui kegiatan edukatif dan interaktif yang melibatkan seluruh elemen sekolah.
Pekan Kebudyaan Nusantara ini terselenggra selama tiga hari yakni pada tanggal 10, 12, dan 13 Juni 2024. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni diantaranya:
- Pameran Kebudayaan Nusantara
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menampilkan kebudayaan tradisional nusantara seperti baju adat tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan khas, sistem kekerabatan nusantara, rumah adat tradisional, tari tradisional. Peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman yang ada di Indonesia melalui pameran ini, mahasiswa memberikan penjelasan dan pendalaman mengenai kebudayaan tradisional yang dipamerkan.
- Sosialisasi Dampak Teknologi Informasi
Mahasiswa memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai perkembangan teknologi saat ini bagaimana menggunakan teknologi dengan bijaksana, dan dampak negatif maupun positif dengan adanya teknologi informasi. Diharapkan, dengan pengetahuan ini, peserta didik dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dan menghindari dampak negatifnya.
- Permainan Tradisional
Mahasiswa memfasilitasi peserta didik untuk berkesempatan bermain permainan tradisional. Hal tersebut dilakukan untuk memperkenalkan permainan tradisional pada generasi penerus agar tetap lestari. Permainan tradisional mencakup dakon, engklek, lompat tali, gobak sodor, permainan bola bekel, permainan tersebut juga dapat melatih focus dan motoric peserta didik.
- Etnomatematika membatik dan Ecoprint pada totebag
Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajarkan peserta didik tentang etnomatematika melalui seni membatik dan ecoprint. Peserta didik diajak untuk memahami konsep-konsep matematika yang terdapat dalam motif-motif batik, seperti pola simetri dan geometri. Selain itu, mereka juga diajarkan teknik ecoprint, yaitu mencetak motif alami dari daun dan bunga pada kain totebag. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan seni dan kreativitas siswa, tetapi juga mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan cara yang menarik dan aplikatif. Dengan membuat karya sendiri, peserta didik dapat menghargai nilai estetika dan budaya lokal, sekaligus mengasah kemampuan logika dan keterampilan tangan mereka.
- Sosialisasi 3 Dosa Besar Pendidikan