Mohon tunggu...
Balgis DwiAgustina
Balgis DwiAgustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Saya mahasiswa aktif Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Sebelas Maret. Saya telah menunjukkan kinerja akademik yang relatif konsisten dengan mempertahankan nilai tiap semesternya. Selama masa perkuliahan saya terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan organisasi himpunan mahasiswa serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan di dalam maupun di luar kampus, yang membantu dalam memperluas wawasan saya di luar lingkup akademis. Keinginan saya untuk terus belajar tidak hanya sebatas dalam lingkup akademis, namun juga melibatkan diri secara nyata dalam memberikan kontribusi positif, terutama dalam dunia pendidikan yang konsisten dengan bidang studi saya, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Rasa Toleransi dan Cinta Tanah Air Melalui Program "Pekan Kebudayaan Nusantara" di SD N Debegan Jebres Surakarta oleh Kampus Mengajar 7

16 Juni 2024   13:40 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menumbuhkan Rasa Toleransi dan Cinta Tanah Air pada Kebudyaan Lokal Indonesia Melalui Program "Pekan Kebudyaan Nusantara" di SD N Debegan Jebres Surakarta oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 7

Pada 26 Februari 2024, mahasiswa Kampus Mengajar diterjunkan di sekolah penugasan di wilayah Surakarta. Salah satu sasaran sekolah penugasan yakni di SD N Debegan yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso RT 02 RW 03, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas diluar kelas perkuliahan. Pada progam Kampus Mengajar ini mahasiswa diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan pada aspek literasi dan numerasi peserta didik melalui program kerja inovatif yang mereka rancang dan implementasikan termasuk salah satu program tersebut yakni "Pekan Kebudayaan Nusantara". Pekan Kebudayaan Nusantara dirancang untuk memperkenalkan kebudayaan Nusantara kepada peserta didik, menambah pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, mendorong peserta didik untuk memiliki sikap toleransi dan cinta tanah air melalui kegiatan edukatif dan interaktif yang melibatkan seluruh elemen sekolah.

Pekan Kebudyaan Nusantara ini terselenggra selama tiga hari yakni pada tanggal 10, 12, dan 13 Juni 2024. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni diantaranya:

  • Pameran Kebudayaan Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menampilkan kebudayaan tradisional nusantara seperti baju adat tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan khas, sistem kekerabatan nusantara, rumah adat tradisional, tari tradisional. Peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman yang ada di Indonesia melalui pameran ini, mahasiswa memberikan penjelasan dan pendalaman mengenai kebudayaan tradisional yang dipamerkan.

  • Sosialisasi Dampak Teknologi Informasi

Mahasiswa memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai perkembangan teknologi saat ini bagaimana menggunakan teknologi dengan bijaksana, dan dampak negatif maupun positif dengan adanya teknologi informasi. Diharapkan, dengan pengetahuan ini, peserta didik dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dan menghindari dampak negatifnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
  • Permainan Tradisional

Mahasiswa memfasilitasi peserta didik untuk berkesempatan bermain permainan tradisional. Hal tersebut dilakukan untuk memperkenalkan permainan tradisional pada generasi penerus agar tetap lestari. Permainan tradisional mencakup dakon, engklek, lompat tali, gobak sodor, permainan bola bekel, permainan tersebut juga dapat melatih focus dan motoric peserta didik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
  • Etnomatematika membatik dan Ecoprint pada totebag

Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajarkan peserta didik tentang etnomatematika melalui seni membatik dan ecoprint. Peserta didik diajak untuk memahami konsep-konsep matematika yang terdapat dalam motif-motif batik, seperti pola simetri dan geometri. Selain itu, mereka juga diajarkan teknik ecoprint, yaitu mencetak motif alami dari daun dan bunga pada kain totebag. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan seni dan kreativitas siswa, tetapi juga mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan cara yang menarik dan aplikatif. Dengan membuat karya sendiri, peserta didik dapat menghargai nilai estetika dan budaya lokal, sekaligus mengasah kemampuan logika dan keterampilan tangan mereka.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
  • Sosialisasi 3 Dosa Besar Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun