Mohon tunggu...
Balggys Mae
Balggys Mae Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Sederhana Menghindari Penyakit Difteri

11 Desember 2017   11:06 Diperbarui: 11 Desember 2017   11:35 1925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kaltim.tribunnews.com

Penyakit difteri kini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penderita penyakit menular yang berujung kematian. Jika anak-anak umumnya tertular karena system imun masih lemah maka orang dewasa dewasa akan tertular oleh kontak yang intens dengan pengindap difteri.

Diphteria atau biasa disebut difetri adalah penyakit menular oelh kuman Corynebacterium diphtheria.Difteri mengincar orang yang belu, pernah imunisasi atau yang pernah imunisasi namun tak lengkap.

Penularan ini bisa melalui batuk dan bersin orang lain. Batuk yang dialami oleh penyakit difteri ini mengeluarkan selaput putih tebal di tenggoronkan dan hidung, leher bengkak, sulit menelan, sulit bernafas, dan lemas berlebihan, merupakan gejala awal dari pengidap difteri.

Jika hal tersebut sudah terjadi maka segera untuk diobati atau rawat inap Jika dibiarkan terlalu lama, difteri akan berujung pada komplikasi penyakit lain.

Menurut Dedet, kuman akan membunuh sel di saluran pernapasan dan menimbulkan selaput palsu (pseudo membrance). Selaput ini akan menutup saluran pernapasan secara perlahan dan akhirnya menghalangi udara untuk keluar masuk paru-paru. Selain itu, kuman yang bersarang di kerongkongan akan memproduksi racun ke seluruh bagian tubuh.

Dokter Spesialis Anak, Dedet Hidayati mengatakan difteri umumnya diidap anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih lemah. Namun menurutnya bukan berarti orang dewasa tidak bisa tertular sama sekali.

Selain itu, jika kita ingin berpergian keseuatu negara tropis yang biasa tempat difteri biasanya mewabahi, maka orang dewasa juga perlu memeriksakan dirinya ke dokter sebelum dan sesudah berpergian.

Dikutip dari keterangan situs resmi Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), kawasan yang rawan difteri ialah Asia, Afrika, Timur Tengah dan Eropa Timur. Indonesia dan Thailand masuk dalam daftar negara tersebut.

Saat ditemui di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Suliyanti Saroso mengatakan memang umumnya menyerang anak karena daya tahan tubuh anak tidak sebaik orang dewasa. Tapi tidak jarang juga menyerang orang dewasa.

Seperti yang dikatakan dokter spesialis penyakit dalam bahwa kepadatan wilayah bisa jadi faktor perceptan penyebaran difteri. Apalagi jika wilayah tersebut masih minim kesadaran akan imunisasi.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan RI, sejak Oktober hingga November 2017, ada 11 provinsi yang menganggap difteri berstatus kejadian luar biasa (KLB). Kesebelas provinsi itu, yakni Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Dilansir dari CNNIndonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun