Mohon tunggu...
Balggys Mae
Balggys Mae Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Terdapat 2 Versi Kronologi Terobosnya Jalur "Busway"

28 November 2017   16:22 Diperbarui: 28 November 2017   16:52 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara keseluruhan, Dewi juga menguraikan kronologi kejadian menurut versinya.
"Begini ceritanya... saya lagi minta bantuan patwal untuk mengawal kita ke rumah sakit Fatmawati dikarenakan asma kambuh sesak nafas asisten saya."

"Kemudian polisi yang mengawal kami.. menyarankan agar kami melalui jalur busway atau transjakarta, di depan mall Pejaten village. Tepat pukul 19.30 wib kami minta pada penjaga busway yang arogan itu untuk membuka pintu jalur busways dikarenakan darurat, tapi kami tidak didengar dan bahkan dia sambil bernada tinggi meminta Angga (pengemudi, suami DP) turun dari mobil."

"Lalu yang saya dengar Aa bilang kami dalam pengawalan polisi, si penjaga busway bernada tinggi bilang kami bohong mana polisinya terus dada si penjaga busway itu didorongkan ke dada Angga."

"Aa tidak menggubris karena kami masih sadar bahwa kami public figur, tapi si polisi yang menjaga di jalur busway baik terhadap kami, dan mau menunggu polisi yang mengawal kami yang tertinggal di belakang karena polisi yang mengawal kami melalui jalan arteri tidak melalui jalan busway."

"Namun si penjaga busway malah semakin menjadi, setelah warga setempat dan ojek online masuk ke jalur busway secara bersama dan menghakimi secara sepihak tanpa mendengarkan penjelasan kami terlebih dahulu."

"Takut dia digebukin warga, saya turun dari mobil dan minta tolong dengarkan penjelasan kami jangan ada yang main fisik atau main hakim sendiri, tapi si penjaga busway itu merasa dapat dukungan warga yang tidak tahu pokok permasalahannya malah semakin menjadi bahkan videoin saya."

"Kalau memang salah tilang saja selesai, untuk apa harus pake dada dan dorong-dorong orang. Kamipun punya alasannya kok kenapa di jalur busway, saya siap untuk mempertanggungjawabkan apa yang terjadi karena memang kita dikawal dan bukan asal-asalan lewat jalur busway tanpa perintah."

Masalah ini, lanjut Dewi sudah ia serahkan lebih jauh kepada pengacaranya Maha Awan Buwana. Saat dihubungi terpisah, lewat pesan pendek dan panggilan telpon, Maha belum memberikan tanggapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun