Mohon tunggu...
Balggys Mae
Balggys Mae Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Diabetes Metabolik Belum Bisa Disembuhkan

15 November 2017   13:47 Diperbarui: 15 November 2017   13:58 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit diabetes atau tingginya kadar gula merupakan penyakit metabolik yang tidak bisa di sembuhkan. Penyakit ini biasanya di alami pada tubuh usia di atas 40 tahun. Tetapi sejauh ini penyakit ini banyak yang dialami oleh mereka yang berusia muda.


Data International Diabetes Federation (IDF) menjelaskan jumlah pasien diabetes di Indonesia mencapai 10 juta orang. Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia.

Dikutip dari CNNIndonesia, Dokter spesialis penyakit Wismandari Wisnu mengatakan, penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes Rumah Sakit Pondok Indah, diagnosis dini perlu dilakukan untuk mencegah atau memperlambat komplikasi.

Hingga kini diabetes belum ada obatnya. Wismandari menambahkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit progresif. Pasien yang sudah terkontrol gula darahnya atau dikatakan normal tetap tidak bisa dikatakan sembuh dari diabetes.

Menurut Wismandari dalam diskusi media di Senayan City, Jakarta pusat mengatakan, gula darahnya normal, tapi kan gen penyakitnya masih ada. Dia akan hidup bersama diabetes seumur hidupnya.

Ia menyarankan lima pilar tatalaksana diabetes, yaitu edukasi, pengaturan makan, aktivitas fisik, obat-obatan dan pemantauan mandiri. Kelima pilar ini harus tetap dijalankan walau kadar gula darah sudah normal sekalipun. Mengetahui diabetes itu sangat penting. Para petugas medis tidak bisa apa-apa jika pasien tersebut tidak mengerti soal diabetes.

Pada dasarnya sebagian orang selalu beranggapan bahwa diet untuk orang sehat dan penderita diabetes berbeda. Tapi ternyata tidak, sebenarnya keduanya tidak memiliki perbedaan. Keduanya tetap sama bagi yang sakit maupun penderita diabetes yaitu diet gizi seimbang.

Wismandari menekankan bahwa lebih pada 3J, yaitu jadwal makan teratur, jenis, dan jumlah kalorinya. Selain itu, semakin kecil aktivitas fisik kita makan semakin beresiko terkena diabetes atau akan makin besar. Aktivitas fisik bisa kita lakukan secara teratur 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit. Dan disarankan bagi penderita diabetes memilih latihan yang bersifat aerobic dengan intensitas sedang seerti jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang.

Penderita diabetes juga tidak boleh melupakan obat-obat yang memang rutin diminum. Pemantauan mandiri diharapkan dapat dilakukan oleh pasien diabetes dengan terapi insulin, wanita yang merencanakan hamil, wanita hamil dengan hiperglikemia atau gula darah melebihi jumlah normal dan mereka yang mengalami kejadian hipoglikemia berulang.

Harapan Wismandari Wisnu agar pasien tahu apa yang harus dilakukan saat kadar gula darahnya tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun