Sebagai makhluk sosial, manusia selalu bertemu dengan manusia lainnya dalam pertemuan-pertemuan. Baik yang rutin, maupun sekedar kumpul-kumpul santai. Misalnya, agenda ibu-ibu arisan setiap bulan, berkumpul santai di komunitas atau organisasi, berkumpul sore di depan rumah sambil menunggu suami pulang kerja, dan lainya.
Tidak jarang, dalam pertemuan tersebut mereka mengajak anak-anak mereka yang masih balita, karena mungkin tidak ada yang menunggu di rumah, atau alasan lainnya. Dan dalam pertemuan-pertemuan tersebut, ada saja beberapa ibu yang menggunjing orang lain, dari masalah sepele sampai kondisi politik, dengan bahasa yang kurang sopan, di depan anak-anak mereka. Mau tidak mau, anakpun akan mendengar dan memperhatikan apapun yang dibicarakan mama-mama mereka tersebut.
Orang tua yang menggunjing orang lain di depan anak akan mendapatkan tiga  jenis kerugian besar sekaligus. Yang pertama adalah kerugian berupa dosa menggunjing yang dalam agama sangat dilarang. Yang kedua adalah dia sendiri akan menjadi orang yang selalu diawasi oleh tatapan orang lain, karena kuatnya rasa takut jika dijadikan bahan gunjingan.Â
Kerugian selanjutnya adalah merusak watak anak dan secara tidak langsung memberikan pandangan kepada anak  kalau ngomongin hal-hal yang jelek tentang orang lain adalah hal biasa. Kerugian seperti inilah yang akan diderita oleh anak jika anak sering mendapati orang tuanya membicarakan orang lain.
Anak yang masih di usia pertumbuhan belum tahu mana yang baik, dan tidak baik. Anak akan mencontoh apa yang dilihatnya. Membicarakan kejelekan orang lain itu hal yang wajar. Dan kata-kata dari orang dewasa di sekitar anak, akan mudah sekali ditirunya.. Apalagi disertai kalimat-kalimat yang kasar penuh kebencian. Karakter anak akan berubanh menjadi karakter yang "buruk"
Dampak lainnya, di dalam diri anak akan muncul perasaan takut berbuat sesuatu karena khawatir salah dan dijadikan gunjingan. Anak akan merasa tidak nyaman jika berada di tempat umum karena khawatir ada kekurangan dalam dirinya, dan hal itu digunjing orang lain. Kondisi mental seperti itu akan membuat anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah. Anak yang selalu melihat ibunya menggunjing orang lain, merasa orang lain pasti juga akan melihat kejelekan-kejelekannya.
Dilihat dari sudut pandang pendidikan, tindakan menggunjing orang lain sangatlah berbahaya dan membawa dampak negatif berupa hancurnya keyakinan, hilangnya percaya diri, dan merusak watak anak. Ada baiknya ibu atau bapak menahan diri untuk tidak menggunjingkan orang lain. Apalagi saat berada di dekat anak-anak.Â
Semoga kita semua menjadi orang tua yang bijaksana, dan bisa memberikan contoh terbaik untuk anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H