Mohon tunggu...
Baldwine Honest G
Baldwine Honest G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Pendidik, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saat Anak Berbicara dengan Benda

5 Juli 2018   04:32 Diperbarui: 5 Juli 2018   04:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah  kita melihat anak-anak Balita kita mengajak bicara  mainannya, atau bunga, atau guling kesayangannya? Dan seolah ada dialog yang terjadi dengan sangat serius. Tidak perlu khawatir dengan kejadian tersebut, karena itulah yang dinamakan fase Animisne pada balita. Fase animisme Balita yaitu  fase dimana balita memiliki ketertarikan pada benda-benda mati dan menganggapnya hidup (Sebagaimana teori yang dikembangkan oleh tokoh psikologi, Jean Piaget).

Anak-anak yang berada pada fase animisme cenderung berpikir bahwa semua objek tak bergerak atau tak hidup yang ada di lingkungannya memiliki kemampuan seperti halnya manusia atau makhluk hidup, yaitu dapat bertindak atau berperilaku, berbicara, diajak berdialog, menyerang, dan sebagainya.

Maka tidak mengherankan, terkadang anak lengket atau merasa mempunyai teman khayalan, dengan mainan atau benda kesayangan mereka. Bisa berupa boneka, mobil-mobilan, bantal, selimut, dan lainnya.

Pada fase animisme ini anak sedang berupaya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dengan objek berupa benda-benda tersebut. Perilaku ini juga didasari oleh peniruan. Di usia batita, anak memang gemar meniru orang lain dan apa saja yang dilihatnya.

Makan disuapi ibu ia tiru dengan mencoba menyuapi boneka kesayangannya. Memukul lantai untuk mengalihkan tangis anak yang terpeleset, lantas ditiru olehnya sambil berseru, "Uh, lantai nakal!" Bukannya berhati-hati, anak batita malah menyalahkan lantai ketika ia terjatuh lagi.

Namun, banyak pembelajaran positif yang dapat dipetik dari periode animisme ini:

* Mengembangkan imajinasi.

Dengan berkembangnya daya imajinasi pada akhirnya dapat menumbuhkembangkan daya kreativitas anak.

* Meningkatkan kemampuan berbahasa.

Karena sering "berdialog" dengan bonekanya, mobil-mobilannya, dan benda-benda mati lainnya, otomatis akan mengasah kemampuan berbahasa atau berkomunikasi anak.

Seiring pertambahan usia, sebagai hasil dari kemampuan berpikir yang semakin berkembang dan matang, fase animisme ini akan hilang dengan sendirinya. Biarkan anak berkembang, sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun