Anggota PMM Kelompok 39 Gelombang 1 Efektivitas Petani dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dalam Peningkatan Nilai Ekonomis

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang menyalurkan kegiatan positif bagi masyarakat. Kegiatan ini sendiri menyalurkan hilirisasi yang telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh mahasiswa. Salah satu kegiatan Kelompok 39 yang bermanfaat positif bagi masyarakat di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan pada 9 Maret 2023 lalu yang mengangkat tema "Meningkatkan Motivasi Warga Untuk Menggunakan Pupuk Organik Dalam Membangun Pertanian Menjadi Lebih Baik". PMM sendiri bertujuan untuk merealisasikan hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pada kegiatan PMM ini Ibu Septi Nur Wulan Mulatmi, S.Pt.,M.Sc ditunjuk sebagai sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk mengawasi dan membimbing pelaksanaan program kerja, PMM kelompok 39 Gelombang 1 yang beranggotakan Noval Ilham Ramadhan, Elga Imala Feodora, Fatia Laila Rosita dan Nely Layalial Putri dan di koordinatori oleh Baldan Duta Brilian.

Antusias ketua kelompok tani dalam membantu anggota menjalankan program kerja ini sangat patut diapresiasi. Tidak hanya membantu dalam sisi pembuatan ketua kelompok tani yang bernama Bapak Haji Mujib juga mengajak anggota kelompok tani dalam mengikuti sosialisasi yang kami sampaikan. 

Dok Pribadi: Sosialiasasi Pembuatan Pupuk Organik dan Peningakatan Nilai Ekonomis Limbah Sayur Organik

Sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak para petani dalam memanfaatkan limbah pupuk organik sayur yang terbuang secara sia-sia. Pupuk organik cair juga mampu meningkatkan nilai ekonomis dan bisa menghemat pengeluaran petani dalam pembelian pupuk dengan harga cukup mahal. Melonjaknya harga pupuk tanpa bantuan dari pemerintah merupakan permasalahan tersendiri bagi petani sehingga anggota PMM 39 berinisiatif untuk mengolah limbah sayur organik teresebut menjadi pupuk yang bermanfaat.

Masa pembuatan pupuk organik cair sendiri membutuhkan waktu 21 hari dalam mengefisienkan fermentasi yang terbuat dari cairan biovaktor EM4 dan tetesan gula cair (molases). Tidak membutuhkan biaya yang banyak cukup membeli 2 cairan tersebut dan memanfaatkan limbah sayur organik dari rumah pedagang, pupuk organik cair siap dipakai untuk berbagai jenis tanaman pangan. Tata cara pembuatan pun cukup mudah dan tidak membutuhkan alat yang mahal. Tentunya dalam pemberian cairan harus memperhatikan takaran serta dosis sesuai jumlah sayuranmu ya dear...