Mohon tunggu...
Balda Fauziyyah
Balda Fauziyyah Mohon Tunggu... Penerjemah - Movie Reviewer

Watch a lot, make reviews. Twitter, IG & Letterboxd : baldafauziyyah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Pet Sematary", Horor Keluarga Tentang Kuburan Hewan

4 April 2019   17:10 Diperbarui: 4 April 2019   17:30 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster PET SEMATARY (2019)

Banyak sekali film horor Indonesia tahun ini, bahkan hampir seminggu sekali bioskop dihiasi oleh film-film horor Indonesia yang baru tayang. Namun, jumlah yang melimpah ini tidak sebanding dengan film horor Hollywood yang tayang juga. Horor Hollywood tahun ini yang saya tonton cuma The Prodigy dan The Hole in The Ground.

Keduanya bertema keluarga, tapi ceritanya hanya berpusat pada seorang anak dan ibu tunggalnya. Pada bulan April ini, akan ada satu film horor keluarga lagi, yaitu Pet Sematary (2019) yang merupakan remake dari versi aslinya yang rilis pada tahun 1989. Tepat 30 tahun berselang, Paramount Pictures membawa nostalgia kembali dengan versi terbaru dari film adaptasi novel Stephen King ini.

Keluarga Creed di PET SEMATARY (2019)
Keluarga Creed di PET SEMATARY (2019)
Pet Sematary (2019) berkisah tentang keluarga Creed yang baru pindah ke wilayah Maine. Di sana, jalanan begitu lengang sehingga truk-truk besar bisa leluasa kebut-kebutan dan sering menabrak hewan sampai mati. Hewan-hewan malang itu dikuburkan dengan layak di kuburan hewan yang disebut 'Pet Sematary' oleh anak-anak sekitar situ.

Kuburan itu tampak seperti kuburan pada umumnya. Suram, sepi dan gelap, apalagi letaknya dekat dengan hutan. Di hari pertama keluarga Creed pindah, mereka melihat sekumpulan anak memakai topeng membawa bangkai hewan dengan cara yang tidak biasa, seperti hendak mengadakan ritual untuk arwah hewan itu.

Setelah melihat kuburan itu, anak sulung keluarga Creed, Ellie (Jete Laurence) jadi takut kehilangan kucing peliharaannya, Church. Ia jadi sering bertanya soal konsep akhirat kepada orang tuanya. Makhluk hidup akan ke mana setelah mati? Apakah mereka langsung ke surga? Atau ada tempat lain? Sang ibu, Rachel (Amy Seimetz), sering mengabaikan pertanyaan-pertanyaan polos itu karena masih trauma dengan kematian kakaknya yang mengenaskan. Sedangkan sang ayah, Louis (Jason Clarke), dengan senang hati menjawab semua pertanyaan anaknya yang baru berusia sembilan tahun itu, tapi jawabannya tetap sama: semua yang mati pasti langsung ke surga.

Karena makna judul film ini adalah Kuburan Hewan, sudah pasti hewan kesayangan keluarga mereka akan dikubur di situ. Penyebab kematiannya juga sama seperti hewan-hewan yang dikubur di situ. Pertanyaannya, apakah mereka, terutama Ellie, bisa merelakan Church dengan mudah?

Anak-anak mengadakan ritual di PET SEMATARY (2019)
Anak-anak mengadakan ritual di PET SEMATARY (2019)
Saat inilah konflik dimulai. Sebagai anak kecil, mungkin Ellie ikhlas-ikhlas saja mengalami kehilangan, tapi orang dewasa belum tentu bisa move on secepat itu. 

ekanan psikologis yang terlanjur besar terhadap kehilangan hal yang kecil tapi sangat disayangi bisa membuat orang mengabaikan akal sehat dan mencari jalan pintas untuk kembali ke kondisi semula. Church kembali lagi dengan fisik yang sama tapi sifat dan perlakuannya kini berbeda. Dia bukan Church kesayangan Ellie lagi.

Kucing itu sekarang tak segan menyakiti Ellie, bahkan mengancam hidup adiknya yang masih balita. Slogan film ini terasa begitu tepat: "Sometimes dead is better". Yang sudah pergi biarlah pergi, tak perlu dibangkitkan lagi.

Louis dan Jud di PET SEMATARY (2019)
Louis dan Jud di PET SEMATARY (2019)
Dari segi cerita, sungguh ini sangat menarik. Selain membahas kematian hewan, tempat dan cara menguburnya yang jarang dibicarakan di film-film horor, Pet Sematary menyoroti reaksi psikologis yang berbeda dari orang dewasa dan anak-anak terhadap konsep kematian .

Orang yang trauma berkepanjangan, direpresentasikan oleh Rachel, seringkali dianggap pikirannya kurang jernih dan selalu berprasangka buruk pada peristiwa yang belum tentu terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun