Bagaimana sebuah karya seni bisa menjadi penentu Ide? Idenya, sebagaimana telah dikatakan, berusaha mengetahui dirinya sendiri melalui segala hal yang bisa dilakukannya. Hal ini diwujudkan dalam kejeniusan seniman tertentu, misalnya Vermeer, dan dalam sebuah karya, misalnya The View of Delft; ketika kita merenungkan pemandangan Delft, kita tidak sedang merenungkan alam, seperti ketika kita merenungkan pohon atau matahari terbenam, melainkan semangat Vermeer dan pada akhirnya semangat itu sendiri (Ide). Kita  dapat mengatakan  ketika kita merenungkan The View of Delft karya Vermeer, pikiran merenungkan dirinya sendiri. Namun seni tetap mempunyai pandangan tertentu terhadap realitas, yaitu kepekaan individu senimannya, terkait dengan nafsu yang disanjungnya dan bertujuan untuk Keindahan dan bukan Kebenaran.Â
Bagi Hegel, bukan dalam seni, tetapi dalam filsafat roh merenungkan dan menyadari dirinya secara sempurna. Filsafat, menurut Hegel, adalah ilmu yang menjelaskan dirinya sendiri, subjek yang mengungkapkannya, proses sejarah di mana ia berlangsung, dan akhirnya kesatuan subjek dan objek. Â Transformasi sejati dan potensi revolusioner filsafat terletak pada karya representasi manusia. Ketika Hegel berkata: segala sesuatu yang nyata adalah rasional yang dimaksudnya adalah: segala sesuatu yang nyata harus menjadi rasional. Ada dimensi normatif dari alasan teoritis.
Tujuan  filsafat adalah kesadaran diri sebagai komunitas sejarah, politik dan agama, dari individu-individu aktif yang mengubah dunia, kemajuan dalam kesadaran kebebasan dalam pengetahuan diri, dalam kebebasan hati nurani, dalam Hukum dan Negara. sebagai kebebasan obyektif. Filsafat Hegel adalah filsafat Sejarah, filsafat tindakan dan kebebasan yang sedang berlangsung dengan kontradiksi-kontradiksi dialektisnya, dari sejarah yang menderita hingga sejarah yang dikandung di mana Odyssey of the spirit terungkap  setelah berpindah dari kesadaran diri ke kesadaran moral kemudian kesadaran politik dan agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H