Raden Ayu Ontrowulan
Tatapannya menjadi sangat lelah
karena melewati jeruji
hingga dia tidak bisa lagi menahan apapun.
merasa seolah-olah ada seribu batang
dan di balik seribu batang tidak ada dunia.
Langkah lembut yang luwes dan kuat,
berputar-putar dalam lingkaran terkecil,
bagaikan tarian mengelilingi sebuah pusat
di mana kemauan besar dan tertegun berdiri.
kadang-kadang tirai pupil terbuka tanpa suara
kemudian sebuah gambar masuk,
melewati keheningan tegang anggota tubuh Â
dan tidak lagi berada di dalam hati.
Raden Ayu Ontrowulan
Kembalilah lebih awal dariku,
sedikit lebih awal,
sehingga  tidak perlu berjalan
kembali ke rumah
sendirian.
Tak peduli berapa banyak air mata
yang ditumpahkan,
gambaranmu tetap terpatri
dalam hatiku selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H