Dialog Callicles dan Socrates (2)

Dialog Callicles  dan Socrates (2)

Ungkapan Whitehead dari ahli matematika dan pemikir Inggris terkenal, yang menyatakan sejarah filsafat Barat tidak lebih dari serangkaian catatan kaki Dialog Platon. Pernyataan yang tampaknya berlebihan ini menyembunyikan kenyataan yang tak terbantahkan: di Barat, seseorang tidak dapat berfilsafat, dan belum berfilsafat, tanpa mempertimbangkan apa yang ditulis oleh jenius Yunani ini, baik untuk mempertahankannya atau untuk menyangkalnya. Permasalahan yang sangat luas dan kompleks yang dibahas dalam teks-teksnya serta bentuk multifaset dan dialogis yang mendefinisikannya membentuk kumpulan teoretis yang secara intelektual menarik bagi siapa pun yang menyukai refleksi dan pengetahuan (Apollo) .

Karena semua alasan ini, inilah waktunya untuk berbagi di bagian sederhana ini sebuah bagian dari karyanya yang luas; Yang terpilih membintangi diskusi menarik antara Calicles licles dan Socrates di Gorgias,   sebuah dialog yang sangat menarik yang kami sarankan untuk dibaca secara keseluruhan. Argumen yang digunakan Calicles licles tentang moralitas, kekuasaan, keadilan, keinginan dan kehidupan yang benar hadir, lebih dari dua ribu tahun sebelumnya, kesimpulan serupa dengan yang dikemukakan oleh Nietzsche dalam "Genealogy of Morals" atau "Thus Spoke Zarathustra. Balasan Socrates mempunyai kemahiran logika yang luar biasa. 

Berikut ini diskursus "Calicles atau Callicles" dianggap sebagai filsuf politik Athena kuno. Dia menonjol dalam dialog Plato Gorgias, di mana dia "menampilkan dirinya sebagai advokat Real politik tanpa pegangan, tangan kosong, dan berpikiran jernih";

1]. Calicles : Saya percaya mereka yang menetapkan konvensi adalah orang-orang lemah dan orang banyak. Akibatnya, mereka membuat kesepakatan sehubungan dengan diri mereka sendiri dan kenyamanan mereka, serta menyebarkan pujian dan celaan. Mereka mengintimidasi orang-orang yang paling kuat dan mereka yang paling mampu menimbun lebih banyak, sehingga mereka tidak bisa menimbun lebih dari diri mereka sendiri, dengan mengatakan menimbun itu buruk dan tidak adil dan melakukan ketidakadilan justru mencoba menimbun lebih dari yang lain, karena mereka,

Menurut saya Menurut pendapat mereka, mereka senang ketika mereka mencapai kesetaraan sambil menjadi lebih keji. Oleh karena itu, secara konvensi dikatakan tidak adil dan jelek jika seseorang mencoba menimbun lebih banyak dari yang lain dan ini disebut melakukan ketidakadilan. Namun saya berpendapat adil jika yang terbaik mengambil yang terburuk dan yang paling berkuasa mengambil yang terkecil.  Dan jelas hal ini diatur sedemikian rupa di mana-mana, baik di antara hewan-hewan lainnya maupun di antara semua kota dan umat manusia; Inilah cara menegakkan keadilan: pihak yang paling berkuasa menguasai pihak yang paling lemah dan memonopoli lebih banyak pihak.

Nah, hak apa yang digunakan Xerxes saat ia berbaris melawan Yunani atau hak ayahnya saat melawan bangsa Skit;  Dan seterusnya, ada ribuan contoh lagi yang bisa diberikan. Namun, saya percaya mereka bertindak dengan cara ini sesuai dengan sifat dari apa yang adil, dan, tentu saja, oleh Zeus, sesuai dengan ketentuan alam, meskipun mereka mungkin tidak bertindak sesuai dengan ketentuan yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri, ketika kita mencontohkan yang terbaik dan terkuat di antara kita dan, menangkap mereka sejak usia muda, seperti singa, dengan mantra dan tipu daya kita menaklukkan mereka, memberi tahu mereka kesetaraan perlu dimiliki dan inilah yang indah dan adil. 

Dan saya percaya jika seseorang datang yang memiliki sifat yang benar, dia akan mengguncang semua ini, mencabik-cabiknya,  melarikan diri, menginjak-injak tulisan kita, penipuan, pesona dan semua konvensi yang bertentangan dengan alam, dia akan memberontak dan budak kita akan menyatakan dirinya sendiri. Tuhan, dan dalam "Situasi itu akan menyinari keadilan alam."

Socrates: Apakah Anda menyebutnya lebih baik dan lebih berkuasa;  Yah, saya  tidak pernah bisa memahami apa yang sebenarnya Anda katakan sebelumnya. Apakah Anda menyebut yang terkuat sebagai yang paling berkuasa dan haruskah yang kurang kuat mematuhi yang terkuat, seperti yang menurut saya Anda tunjukkan ketika Anda mengatakan kota-kota besar melawan kota-kota kecil justru karena sifatnya, karena mereka lebih kuat dan kuat; ,  di anggapan menjadi lebih berkuasa sama dengan menjadi lebih kuat dan menjadi lebih baik; Ataukah mungkin untuk menjadi lebih baik, namun lebih rendah dan kurang bertenaga, dan menjadi lebih berkuasa, namun lebih keji ;  Definisikan ini dengan jelas bagi saya: apakah yang paling kuat, terbaik, dan terkuat itu sama atau berbeda;

• Calicles  :  Baiklah, saya akan memberitahu Anda dengan jelas: keduanya adalah hal yang sama;
• Socrates:  Lalu bukankah orang banyak pada dasarnya lebih kuat dari satu;  Ini menetapkan hukum yang menentang hal itu, seperti yang Anda katakan tadi.
• Calicles Bagaimana tidak;
• Soc: Jadi hukum orang banyak adalah hukum yang paling berkuasa.
• Calicles : Tentu saja.
• Socrates:  Dan bukan yang terbaik;  Tampaknya, menurut alasan Anda, yang paling kuat adalah yang terbaik.
• Calicles : Ya.
• Sosial, Dan bukankah hukum mereka, karena lebih kuat, secara alami indah;
• Calicles Itu yang aku katakan.

Socrates:  Oleh karena itu, apakah orang banyak berpikir, seperti yang Anda katakan tadi, memiliki kesetaraan itu adil dan melakukan ketidakadilan lebih buruk daripada menerimanya;  Apakah seperti ini atau tidak;  Jangan sampai Anda  terjebak di sini karena merasa ragu. Apakah masyarakat percaya atau tidak percaya memiliki kesetaraan itu adil dan tidak memonopoli dan melakukan ketidakadilan lebih buruk daripada menerimanya;  Jangan menolak untuk menjawab pertanyaan ini padaku, Calicles licles, sehingga jika kau mengkonfirmasinya kepadaku, aku sudah mendapat konfirmasi darimu apa yang harus dikonfirmasi oleh orang yang cukup cerdas.

Calicles Nah, orang banyak berpikir seperti itu.