Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungai Brantas

16 Desember 2023   14:01 Diperbarui: 16 Desember 2023   14:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai Brantas

Betapa tenangnya airnya!
Keheningan menyatu.
Pedang kristal
yang melayang menghindar,
tunggu perlahan!, ujung-ujungnya:
laut membutuhkannya.
Tapi kesegaran, berkeliaran
di sepanjang sungai, menyesatkan
suara-suara penuh kasih:
mereka bertanya, mereka bersumpah, mereka melafalkan,
denyut arus!
bagaimana detaknya!: mengigau.


Di bawah air, Sungai Brantas
langit yang intim meluncur.
Wangsa air,  udara dalam
menyala. Suaranya
lebih penuh cinta .
Mereka pergi, mereka rindu.
Kuharap, kuharap...
Seluruh Sungai Brantas mendesah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun