Betapa tenangnya airnya!
Keheningan menyatu.
Pedang kristal
yang melayang menghindar,
tunggu perlahan!, ujung-ujungnya:
laut membutuhkannya.
Tapi kesegaran, berkeliaran
di sepanjang sungai, menyesatkan
suara-suara penuh kasih:
mereka bertanya, mereka bersumpah, mereka melafalkan,
denyut arus!
bagaimana detaknya!: mengigau.
Di bawah air, Sungai Brantas
langit yang intim meluncur.
Wangsa air, Â udara dalam
menyala. Suaranya
lebih penuh cinta .
Mereka pergi, mereka rindu.
Kuharap, kuharap...
Seluruh Sungai Brantas mendesah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H