Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka

16 Desember 2023   12:47 Diperbarui: 16 Desember 2023   12:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kota yang hijau ini,
tidak selalu mekar,
kadang ada lebah.
Namun tidak ada yang sia-sia
seperti lebah tanpa bunga dan tanpa serbuk sari.

Sadar kehilangan mereka:
uap beriman dari
buah ungu tanpa akar
membawa mereka menuju bencana:
mereka masuk melalui jendela,
mereka terbang di atas uap
yang akan menenggelamkan mereka.

Hanya ambiguitas
dan omong kosong manis
yang bisa membereskan kekacauan ini:
sedikit madu di ambang jendela
melepaskan ikatan tempat pemeliharaan lebah
dan memindahkan mereka dari tempat yang salah
yang mempercepat kematian mereka.

Sekarang, siapa yang memeliharanya?
Ke mana mereka lari ketika cuaca mendung?
Bunga minimal apa yang mereka temukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun