Perkutut Katuranggan, belaian sayapmu yang murni
tidak akan mampu menghilangkan
ingatan sedihku. Betapa jelas gairah bibir
yang terucap dari kicauan kantong semar murnimu!
Bernyanyilah untukku, Perkutut Katuranggan yang berkilauan
yang di hutan yang terbakar kau memanggil kegembiraan
dan mabuk dengan cahaya kau bangkit seperti lidah
menuju warna biru terinspirasi yang mengadopsimu.
Bernyanyilah untukku, Perkutut Katuranggan yang lahir setiap hari
dan dalam tangisanmu, kamu mengekspresikan kepolosan
dunia. Bernyanyilah, bernyanyilah, dan bangkitlah dengan jiwa
yang telah kau ambil dariku, dan jangan biarkan jiwa itu kembali ke bumi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI