Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Huruf O

1 November 2023   15:00 Diperbarui: 1 November 2023   15:03 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Huruf O

Yang terpenting, aku  masih ingat wanita tua. Dia sebenarnya belum setua itu, tapi aku masih kecil, saat itu dia duduk di bangku kelas satu. Suatu hari dia mengeluarkan selembar kertas kosong dan menggambar huruf O besar di seluruh kertas itu. Itu adalah huruf O besar dengan dua putaran bundar besar. Kemudian dia meletakkan pena di tanganku dengan ujung di salah satu ujung surat di atas dan berkata: Tulis! Ini huruf kapital O dan  kamu harus menulisnya! !

Dan aku mulai, dengan gemetar dan tegang, mengikuti persis garis indahnya yang berliku-liku dengan simpul-simpul indah dan ujung di setiap ujungnya.

Aku  memulai gerakan dan aku  ingat   setelah beberapa saat aku  meningkatkan kecepatan dan bergerak cepat melintasi kertas dan berbelok di tikungan dalam putaran dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga aku  berakhir di luar, tetapi aku  tidak punya waktu untuk menghapusnya. Momentum mengambil alih dan aku  menulis seperti orang gila dan membiarkan pena menulis terus menerus dan huruf O tumbuh dan menjadi lebih kuat dan kekuatan ada dalam surat ini dan aku  bahagia. Aku  pindah dan menulis dan itu mungkin hal terbaik yang pernah aku  alami sampai saat itu.

Hari itu aku  menemukan kebenaran dalam gerakan tersebut dan aku  bangga bisa menulis dengan bebas dalam bentuk yang tiada habisnya. Tidak ada akhir walaupun ada tujuan, namun itu hanyalah titik balik dalam tulisan dan kita selalu bisa menulis di luar garis yang sudah ditetapkan yang dibuat oleh orang lain. Kita selalu bisa membacanya lagi dan ketika kita bosan membaca dan menulis, kita bisa melakukan sesuatu yang sangat berbeda.

Dunia ini ada dan bintang-bintang ada dalam cahayanya yang mencapai kita ketika bintang tersebut mungkin sudah padam, namun apa yang terlihat selalu menarik perhatian kita bahkan tanpa namanya yang diketahui dan itu selalu cukup baik. Yang tak terlihat kemudian menulis, demi kenyamanan kita, dengan cara yang berbeda dan mungkin mengucapkannya alih-alih menulis. Mungkin yang tak terlihat hanya ada dalam mimpi kita atau terselip di antara huruf-huruf untuk berbicara dalam bisikan, untuk memberi kita detak jantung ekstra saat jantung berdebar kencang karena suatu alasan, saat aku melihatnya lagi.

Jadi kita berjalan tak kasat mata, berdampingan, sejajar, di tanah yang sama dan dengan gerakan yang sama; bagian dari keseluruhan yang tidak terputus. Bukan menulis dan bukan membaca, tapi tentu saja itulah hidup dan kemuliaan hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun