Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Selalu Begitu

29 Oktober 2023   19:08 Diperbarui: 29 Oktober 2023   19:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini seharusnya aku melakukan
Apa yang hampir kulakukan kemarin
Tapi tak bisa kulakukan
Apa yang beratnya ringan
Tapi melayang begitu berat
Dalam gravitasi pikiran
Apa yang harus dilakukan
Tapi selamanya bisa ditunda
Tanpa batas waktu

Mengapa selalu begitu
sulit untuk meninggalkan pagar keamanan, pukulan
Seperti sesuatu akan mati, sebelumnya
Dan tetap tak dapat ditarik kembali, untuk sementara waktu
Seperti dirobohkan oleh sesuatu
Dan ketika kamu bangun kamu menyadari bahwa itu adalah dirimu sendiri
Seperti berdiri diam dengan air untuk betis
Dan pada saat yang sama tenggelam di danau
Seperti berdiri diam di tanah padat
Dan pada saat yang sama tenggelam dalam beton basah

Kalau dipikir-pikir lagi, aku jadi lemah
Mencoba hal lain membuatku stres
Kemarin seharusnya terjadi
Kemarin sudah terlambat
Hari ini bisa saja tepat waktu besok
Besok akan baik-baik saja hingga keesokan harinya
Lebih cepat akan lebih baik
Tapi nanti akan lebih baik lakukan
Hanya satu kali saja habis

Mengapa selalu begitu
sulit untuk memahami tuntutan diri sendiri
Seperti berdiri diam dengan tatapan tetap
Dan pada saat yang sama jatuh ke dalam ruang epilepsi
Seperti jatuh ke dalam kegelapan dan kembang api yang berwarna-warni
Dan pada saat yang sama berbaring tegang di lantai
Seolah-olah lengan dan kaki adalah balon
Dan pada saat yang sama diisi dengan dempul yang sangat basah
Seolah ingin mengetahui kira-kira apa yang sebenarnya
Dan pada saat yang sama pikiran itu terus-menerus tergelincir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun