Kini, Kant tidak puas dengan mengusulkan penafsiran konflik manusia sebagai mesin kemajuan hukum, namun ia  menemukan tanda-tanda penafsiran ini benar secara empiris dan moral. Pada saat itu, filsuf Jerman menganggap  tanda keunggulan yang kita capai,  kita menjadi "beradab", adalah Revolusi Perancis, dan khususnya antusiasme yang ditimbulkannya pada para penonton:
Peran pembuktian kemajuan sejarah yang diambil oleh Kant pada Revolusi Perancis pada tahun 1798 pada dasarnya didasarkan pada dua aspek: di satu sisi, ini adalah tentang pembentukan monarki dengan kekuasaan terbatas seperti di Inggris, di mana pengaruh raja tetap menjadi hal yang sangat penting, namun merupakan sebuah republik demokratik sejati sebagai sebuah eksposisi dalam pengalaman ( respublica phaenomenon ) dari cita-cita akhir hukum ( respublica noumenon ); Di sisi lain, dan bergantung pada kesepakatan penuh antara negara yang muncul dari revolusi dan kepentingan tertinggi umat manusia (tujuan moral-hukum), peristiwa semacam itu harus meluas ke masyarakat di bumi, membangkitkan rasa tanggung jawab. dan mengupayakan realisasinya yang fenomenal setiap kali keadaan yang sesuai muncul;
Mengenai peristiwa ini, Kant memberi tahu kita dalam tulisannya Jika umat manusia sedang berlangsung  revolusi ini  muncul di benak semua penonton (yang tidak rumit dalam permainan) partisipasi dari keinginan mereka, yang berbatasan dengan antusiasme, yang manifestasinya, yang mengandung risiko, tidak dapat dikenali karena sebab lain selain watak moral umat manusia".
Dalam pengertian ini, antusiasme yang ditimbulkan oleh peristiwa sejarah ini pada mereka yang tidak terlibat dalam peristiwa tersebut bagi Kant adalah sebuah tanda, sebuah contoh, sebuah gejala, sebuah bukti  tidak diragukan lagi dalam spesies manusia terdapat kecenderungan moral yang membimbingnya menuju tujuan  ideal,  menuju moral yang murni, menuju konsep hukum. Pentingnya antusiasme yang dibangkitkan oleh Revolusi Perancis dijelaskan kepada kita berikut ini:
Pembenaran atas antusiasme, yang tampak sebagai simpati yang meluap-luap terhadap peristiwa, hanya mungkin terjadi karena antusiasme tersebut merupakan bentuk partisipasi efektif dalam kebaikan, suatu cara untuk menghubungkan diri secara universal dan tanpa pamrih dengan sebab-sebab yang diharapkan dapat membawa kemajuan ke arah yang lebih baik. sebuah tanda kecenderungan moral manusia meskipun ada risiko yang mungkin ditimbulkan oleh posisi seperti itu. Dalam pengertian ini, pembenarannya bukanlah revolusi melainkan hak nalar.
citasi:buku pdf.
- Citasi: Immanuel Kant, Perpetual Peace, Columbia University Press, 1939.Presents the translation of Immanuel Kant's Perpetual Peace, where he illuminates his philosophy of life.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H