Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama, Atheis, dan Pengalaman Positif

27 Oktober 2023   07:20 Diperbarui: 27 Oktober 2023   07:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu ditekankan, meskipun jelas terdapat hubungan positif antara agama dan spiritualitas serta kesejahteraan psikologis dan fisik, namun tidak jelas mengapa hal-hal tersebut ada. Alasannya terletak pada kenyataan  agama adalah fenomena sosial yang kompleks dan memiliki banyak segi, dengan unsur budaya, emosional, sosiologis, psikologis, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi manusia dalam banyak cara. Namun, data ilmiah dan sejarah, serta pengalaman jutaan orang di masa lalu dan masa kini, dengan jelas menunjukkan  agama tidak merugikan umat manusia, melainkan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan.

Dalam studi demografi ekstensif yang dilakukan oleh Pew Research Center  mengenai masa depan agama-agama dunia, jumlah ateis atau mereka yang mengaku tidak menganut agama apa pun, yang disebut "nones," meningkat secara global. Di Amerika Utara dan Eropa terdapat kelompok terbesar kedua setelah Kristen. Jumlah penduduk yang tidak menganut agama apapun pada tahun 2010 kurang lebih berjumlah 1,1 miliar jiwa dan diperkirakan pada tahun 2040 akan mencapai 1,2 miliar jiwa dan kemudian sedikit menurun. Ia  mencatat  "penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh usia lanjut dan rendahnya kesuburan orang-orang yang tidak beragama di seluruh dunia dibandingkan dengan kelompok agama lain." Menurut laporan ini, tiga negara dengan jumlah penganut agama tidak beragama terbesar adalah Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat, diikuti oleh kelompok terbesar di Eropa.

Kami mendalilkan  faktor penentu peningkatan non-afiliasi agama adalah meningkatnya sekularisme dan revolusi budaya liberal yang telah sepenuhnya memasuki budaya politik, industri komunikasi, dan dunia akademis. Sekularisasi adalah hilangnya nilai-nilai, perilaku khas suatu agama atau transformasi dari gerejawi menjadi sekuler. Mulai abad ke-21, sekularisme meningkat secara umum dan progresif, suatu pertumbuhan yang dikaitkan dengan hilangnya kredibilitas atau penerimaan agama Kristen secara progresif. Secara signifikan, peningkatan jumlah orang yang tidak berafiliasi dengan denominasi agama disebabkan oleh sekularisme dan bukan karena dampak negatif dari agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun