Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suharni

20 Oktober 2023   13:56 Diperbarui: 20 Oktober 2023   22:05 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/ makam keluarga di Salahtiga Jateng

Suharni...ada waktu untuk menyatukannya satu per satu.
Aku harus mencucinya.
Aku mengambil syal linen dari rambutku.
Aku merendamnya dalam mangkuk berisi air mint dan lemon.
Aku membawanya ke dalam mulutku sambil mengepang
kepangku ke belakang. leherku berlutut
aku mulai membersihkan pikiranku
Butuh waktu dua puluh satu hari
lututku memar tapi
aku tidak peduli mereka
tidak memberiku udara
sehingga paru-paruku mati lemas
aku akan menggaruk penghancuran diri tulang
sampai cinta terungkap.

Bibirku berdarah ketika aku memikirkanmu,
mataku terbakar ketika aku menangis untukmu,
dan aroma lembut madu dan dupa
mencapai tempat tidurku ketika aku memohon padamu.

Oh, andai saja aku bisa mengembalikan
ciuman manismu ke mulutku.
Di saat-saat yang menyedihkan dan tidak menentu ini,
seluruh tubuhku membangkitkan cintamu

Oh, jiwaku, siksaan terkasih,
di sini, di atas bantalmu, embun tertidur.
Mengapa kematian merenggut dariku
yang hingga kemarin hanya milikku sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun