Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Segenggam Tanah

15 Oktober 2023   20:35 Diperbarui: 15 Oktober 2023   20:40 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negaraku yang penuh kekerasan:
cintamu yang terlambat tumbuh dalam diriku
seperti aroma parfum liar.
Semuanya diresapi olehmu,
laut, seratus negara
yang kukenal, dengan rasa sakitmu yang mengikutiku
seolah-olah itu sudah menjadi bayanganku sendiri.


Cukup bagiku untuk menyebutkan namamu dan aku sudah merasakan
rasa kulitmu: rasa sarang lebah
yang tergantung di pecahan pepohonan.
Semakin jauh aku pergi dari tanahmu,
semakin aku mengenali diriku dalam takdirmu,
cintaku semakin besar dan
keindahan pedesaanmu tumbuh seiring dengan penderitaan.
Sekarang siapa yang bisa menolak
pertarungan malammu?


Siapa yang dapat mengambil dari tanganku
segenggam tanah yang direndam dalam darah
saudara-saudaraku dan ranting hijau
yang sebelum pergi telah kucabut dari dadamu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun