Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sia-Sia

8 September 2023   15:44 Diperbarui: 8 September 2023   15:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari melenyapkan kelam kelam,
Dan menembus alam terdalam,
Tabir yang menutupi alam  yang robek,
Dan mengembalikan warna dan keindahan
Pada alam semesta.

Ramuan pelupaan apa yang memberikan kesenangan
pada nalar yang, tanpa melakukan tugasnya,
ingin memuaskan nalar melawan nalar?

Namun ketidaksenangan saya ingin dihibur,
yaitu keinginan akan obat indikatif
dan obat cinta untuk ingin menaklukkannya.

Setiap momen kehidupan manusia
adalah sebuah eksekusi baru, yang mengingatkan  
betapa rapuhnya, betapa menyedihkannya, betapa sia-sianya.

Pesona hijau kehidupan manusia,
harapan gila, kegilaan dunia fana,
mimpi rumit yang terjaga,
seperti mimpi, harta yang sia-sia;

jiwa dunia, penuaan yang subur,
kehijauan yang dibayangkan,
harapan hari ini yang bahagia
dan hari esok yang malang:

Itu adalah sia-sia kecerdikan kepedulian,
itu adalah bunga lembut yang tertiup angin,
itu adalah tempat berlindung tak berguna bagi takdir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun