Dunia yang telanjang
Aku meninggalkan doa
para penyair
dan orator terkenal;
Aku tidak sembuh dari fiksi mereka,
ramuan jamu rahasia membawa
cita rasa mereka.
Kepada-Nya, aku dengan sungguh-sungguh ,
bahwa di dunia yang hidup ini,
dunia tidak mengenal
keilahiannya.
Dunia yang telanjang
Tak ada bayangan, tak ada pantulan
Tak bernyawa, tak ada kabut tak ada embun
tak ada pepohonan tak ada
bunga, tak ada gunung, tak ada air
Ladang sawah kosong luas
Panjang tak berujung,
Panas, asin
Tenggelam, terbuka, tersiksa
Tempat ini dunia hancur
Dunia yang telanjang
menuju dunia lain, yaitu rumah
tanpa penyesalan;
Namun penting untuk memiliki akal sehat
untuk menjalani perjalanan ini
tanpa kesalahan.
Aku berangkat saat lahir,
Aku berjalan saat kita hidup,
dan aku tiba
pada saatnya nanti;
abadi dan beristirahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H