Calon Arang
Malam jumat legi halaman depan! Dengan semak-semak di jalanan,
Di mana pepohonan berdiri di samping lentera gas,
Dalam gelap, cerah, dan tak terkira
Pilih aroma yang diwarnai dengan emas!
Pepohonan seperti gadis seperti burung
Dan menurunkan cahaya kuning ke daunnya,
Cahaya lentera mengalir seperti debu halus
ke dedaunan cerah di puncak pohon.
Tapi aku tidak ingin melihat ke atas.
Mungkin sudah ada di langit malam,
Saat aku berhembus sangat kecil melalui jalan-jalan taman,
Sebuah komet raksasa yang mengerikan.
Karena puncak gunung Penanggungan telah menembus
kain lembab dari kabut pagi, Calon Arang....
Apakah itu keajaiban yang pecah dari semak-semak
Terangi bau yang terbentang pada berhala senja tua
Sejak pagi sudah mulai berkilauan di atas medan,
Menghangatkannya Dan kemudian menyilaukan dalam warna langit Dunia yang hidup
berputar , cerah di semua ujung?
Kehalusan sungai hijau tanaman,
Calon Arang masih berkilauan seperti gaun peri,
dan di tepi tempat terbentang
semak dan rerumputan siap untuk aroma,
Melayang datang dengan kesuksesan yang malu-malu
Dan pindah ke pikiran yang diperluas -
Hingga Calon Arang membawa semuanya menjadi suara yang terus naik
Ke langit, yang mekar dengan ribuan cabang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H