Durga Ra Nini bimbang antara kedatangan kaki pengembara yang lebih meriah
dan tarian yang bijaksana,
Dari semangat yang lembut sudah bersinar,
Dan masih meracuni Durga Ra Nini menyerahkan karangan bunga.
Durga Ra Nini menyentuh kuil yang dihormati,
di mana kesenangan tidak lagi bercampur dengan keseriusan,
dan yang merencanakan bahwa hal itu akan merobek-robekmu secara berbeda
dari sekadar semburan mimpi awal yang tergesa-gesa.
Rasa takut kehilangan sangat besar dalam diri mu ...
Apakah Durga Ra Nini, yang hampa melalui siksaan, dirampok oleh orang-orang, dan
harus berjalan di jalan yang penuh rasa takut dan penuh warna,
Pertimbangkan kepala mu yang anggun dan cantik.
Durga Ra Nini mendatangi kamu dengan sinar dan hujan,
Sehingga kamu pasti
pergi tanpa terhalang tetapi tidak dengan tegas di jalan yang masih tak bias di hindari,
fantasi sebagai mempelai laki-laki yang ditikap keris empu Gandring
Durga Ra Nini datang dari awan untuk menaklukkan jiwamu.
Pedang bertumpu pada tubuhnya yang kaya.
Karena semua sama dicerca atau diam,
Durga Ra Nini menjadi  pasanganmu yang menginginkan bahagia dalam pelukanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H