Posisi Kompleks Gua Maria Semanggi di Dusun Semanggi, Kasih, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184. Berikut ini time line sejarah singkat Gua Maria Semanggi
Periode tahun 1965/1966; berakhirny masa-masa kurang kondusif akibat pertarungan idiologi sosial dan politik masa itu, umat katolik di Semanggi di Dusun Semanggi, Kasih, Bangunjiwo membutuhkan tempat ibadah, dan kondisi nyaman bermeditasi dan berdevosi kepada Bunda Maria;
Periode tahun 1966-1968; tokoh awam  umat Katolik  dari Sembungan, Jagonalan, dan Pugeran dimotori oleh bapak Francisus Xaverius Wagimin, mulai merintis untuk membangun tempat doa yang hening, sejuk, dan beraura dengan baik. Maka terinspirasi pada bisikan batin Gua Maria Sendang (mata air)sebagai simbol kerahiman Ilahi dengan nama "Sendang Gua Maria Semanggi"; tetapi pada  periode ini terkendala penolakan posisi atau lahan/lokasi unt;k perwujudan spitualitas tersebut;
Periode tahun 1968/1969;  melalui puasa, dan laku prihatin doa yang sungguh-sungguh, para tokoh perintis Gua Maria memperoleh bisikan dan penampakan suara tanpa rupa untuk mendirikan lokasi Sendang Semanggi, tidak jauh dari lereng Gunung Pule Sumbangun. Warga pemilik lahan bapak Paulus Mudiharjo, menghibahkan Tanah untuk lokasi pembangunan Gua.  Ada sebuah Batu Hitam berbentuk prasasti pendanda (semiotika) sebagai titik utama pendana restu alam semesta untuk lokasi kaki patung Gua Maria Sendang Semanggi.  Perizinan lokasi dan otoritas pemerintah daerah dan Kodim TNI Bantul diperoleh. Bersama-sama dengan bantuan masyarakat dari berbagai aliran kepercayaan, dan pemuda Katolik, Guru-guru dan  siswa SMP Katolik  Santo  Bellarminus bergotong royong  untuk merapikan, menata lokasi,  agar layak dipakai untuk umat berkumpul untuk berdoa bermeditasi, laku puasa di lokasi Gua Maria Sendang Semanggi ini;
Periode tahun 1970; pada hari tanggal 20 Mei 1970 saat bulan rosario atau hari Rabu Pon (kelender Jawa), ditempatan patung Bunda Maria pada Gua dengan acara Misa Kudus oleh Wakil Paroki Pugeran Romo  Pujowiyanto Pr.,  sebagai wujud nyata kelahiran Gua Maria Sendang Semanggi. Saat misa Kudus ini dihadiri  300 umat. Maka pada tanggal 20 Mei 1970  hari Rabu Pon dinaytakan sebagai hari lahirnya  Gua Maria Sendang Semanggi;
Periode tahun 1976;  tanggal 11 Januari kondisi tertentu atau disebut tragedi, memprihatinkan dan alasan keamanan maka Patung Bunda Maria terpaksa dipindahkan sementara ke Kapel Padokan. Maka sejak saat itu Gua Maria Sendang Semanggi kosong  tanpa patung Bunda Maria. Akibatnya jelas kondisi Gua Maria menjadi tidak terawat lagi ditambah oleh oknum manusia yang kurang bertanggungjawab;
Periode tahun 1986, hampir sepuluh tahun kemudian, keberadaan Gua Maria Sendang Semanggi sebagai satu kesatuan dengan  keberadaan Salib Suci Gunung Sempu sebagai  entitas spiritualitas  dan lokasi olah batin para peziarah  dengan  Stasi I  sampai dengan stasi XIV jalan salib dari lokasi  (tiga utama) yakni Sendang Semanggi _ Gua Maria Semanggi_ Salib Suci Gunung Sempu direstui oleh romo Sandi (Sandiwan Broto Pr);
Periode tahun 2011; Tiga garis sumbu imajiner yakni Stasi jalan Salib I sampai dengan XIV dengan rute Sendang Semanggi _ Gua Maria Semanggi_ Salib Suci Gunung Sempu  dikukuhkan dan diberkati dalam misa kudus dihadiri 80 umat, dan dipimpin oleh Romo Kontoro Wiryomartono SJ;