Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Berhala

23 November 2022   12:08 Diperbarui: 23 November 2022   18:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja Berhala

Di langitku saat senja kamu seperti awan
dan warna serta bentukmu seperti yang kuinginkan.
Kamu milikku, kamu milikku, wanita dengan bibir manis
dan impianku yang tak terbatas  dalam hidupmu.

Pelita jiwaku membuat kakimu cerah,
anggur asamku lebih manis di bibirmu,
oh jelita manisku, laguku saat matahari terbenam,
betapa mimpiku yang sepi terasa milikku!

Kamu milikku, kamu milikku, aku berteriak di
angin sore, dan angin membawa suara galauku.
Pemburu kedalaman mataku, pencurianmu
mandek seperti air tanpa selokan peradaban.

Kamu tertangkap dalam jaring musikku, cintaku,
dan jaring musikku seluas langit.
Jiwaku lahir di tepi mata dukamu.
Di mata duka mu, tanah impian dimulai.

Jangan menyiksa diri sendiri karena rasa hati
biarkan dalam kegelapan. Apa yang diketahui kecantikannya hanya
dari tubuhnya, dan senyumnya hanya dari wajahnya? Izinkan aku
menerima tanpa mempertanyakan makna sederhana
dari pandangan ini, dan berbahagialah.

Keputusasaanku telah menjadi teman fanamu,
dan melekat pada kebaikanmu, berpura-pura menyeretmu
ke gua air mata tanpa suara.
kamu telah menghancurkan kebebasanku dan,  kehancurannya,  telah
membuat penjara dirimu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun