Pemikiran Filsafat Husserl (1)

Edmund Husserl (1859-1938) adalah salah satu tokoh paling menonjol dalam filsafat Barat abad kedua puluh. Pendiri arus filosofis yang dikenal sebagai fenomenologi, ia menganggap ini sebagai ilmu dasar baru, ilmu jenis baru dan perluasan tak terbatas, ketat dan karakter pendiri yang tugasnya adalah mempelajari alam kesadaran murni dan fenomenanya, tetapi tidak menurut keberadaan faktualnya, tetapi menurut kemungkinan dan hukum idealnya". 

Sebagai salah satu muridnya, Walter Biemel, menunjukkan, benang panduan penelitian ini adalah gagasan  untuk menerangi esensi dari suatu hal perlu kembali ke asal signifikansinya dalam kesadaran dan deskripsi dari asal ini. Terkait dengan gagasan ini adalah konsep fenomenologis yang relevan seperti "konstitusi", "refleksi",dll.

Edmund Husserl lahir pada tanggal 8 April 1859 di Prossnitz (Moravia), yang saat itu merupakan provinsi Kekaisaran Austro-Hungaria dan saat ini Republik Ceko, dalam keluarga Yahudi, meskipun agak acuh tak acuh dalam masalah agama. 

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Wina dan Olomouc  tanpa banyak keberhasilan, kecuali dalam matematika  menyelesaikan studi universitasnya dari tahun 1876 hingga 1887 di universitas Leipzig, Berlin dan Wina. Yang pertama adalah mahasiswa Wilhelm Wundt, pendiri psikologi eksperimental kontemporer. 

Di Leipzig ia bertemu Thomas Masaryk, calon presiden Cekoslowakia, yang memiliki pengaruh yang menentukan pada dirinya. Di Berlin Husserl belajar matematika dengan Karl Weierstrass dan Leopold Kronecker dan filsafat dengan Friedrich Paulsen. 

Pada tahun 1882 ia memperoleh gelar doktor dari Universitas Wina dengan tesis berjudulKontribusi teori kalkulus variasi . Selama tahun yang sama dan di bawah pengaruh Masaryk, dia mulai mempelajari Perjanjian Baru. Pada saat yang sama, minatnya pada filsafat secara bertahap meningkat, di mana ia merindukan sifat ilmiah yang khas dari matematika.

Pada 1884/85 Husserl menghadiri kuliah yang diberikan oleh Franz Brentano di Wina, yang memprovokasi dalam dirinya keputusan untuk mendedikasikan dirinya secara profesional untuk filsafat. Yang sangat menarik baginya adalah konsepsi psikologi Brentan sebagai disiplin yang mencoba menggambarkan alam kesadaran. 

Bahkan, nama pertama yang diberikan untuk fenomenologi justru "psikologi deskriptif". Bagi Brentano, psikologi, yang dipahami dengan demikian, merupakan ilmu filosofis fundamental yang menjadi dasar disiplin filosofis lainnya.

Pada tanggal 26 April 1886, ia dibaptis di Gereja Injili. Pada tahun 1887 ia menikah dengan Malvine Steinschneider dan memperoleh kualifikasi fakultasnya di Universitas Halle dengan makalah berjudul On the concept of number,  yang merupakan asal mula karya besar pertamanya, yaitu Philosophy of Arithmetic. 

Di dalamnya, Husserl ditampilkan sebagai ahli matematika yang tertarik untuk memperjelas status objek disiplinnya. Untuk melakukan ini, dia berpikir  tulisan-tulisan logis pada masanya tidak terlalu membantu. Ini sebagian besar menjelaskan mengapa analisis yang terkandung dalam karya ini dilakukan dari perspektif Brentanian. Akibatnya, objektivitas seperti angka, multiplisitas, dll. mereka dianggap secara deskriptif sebagai produk psikis.