Apa Itu Waktu? (3)
Henri Bergson (1859/1941) adalah seorang filsuf Perancis. Bergson mewakili filosofi yang sangat idealis, Â anti - positivis dan sampai batas tertentu anti - intelektual. Â Intelek atau pikiran tidak dapat memahami kehidupan dan roh yang merupakan esensi realitas.
Dari tahun 1900 Bergson menjadi profesor di Collge de France, posisi dia mengundurkan diri pada tahun 1921 karena sakit. Dia adalah anggota Akademi Prancis dari tahun 1914, dan menerima Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1927.
Kontribusi terpenting Bergson adalah konsep durasi. Durasi waktu tidak terukur antara dua waktu. Secara keseluruhan, Bergson menentang  waktu dapat diukur. Ini adalah gerakan yang konstan, dan segera setelah dicoba untuk dipegang, itu benar-benar kehilangan kualitasnya. Jalan menuju pemahaman waktu ini tampaknya telah melalui kemampuan manusia untuk mengalami waktu dengan sangat berbeda, tetapi akan salah jika memberi kesan  durasi Bergson adalah fenomena intrapsikis murni.
Durasi terkait dengan semua kehidupan, bersifat kualitatif dan tidak dapat direduksi menjadi komponen tertentu dan dianalisis. Perkembangan yang berkelanjutan menghalangi pengulangan. Pandangan  Bergson pada prinsipnya anti-deterministik. Seseorang tidak pernah bisa sepenuhnya memprediksi apa yang akan terjadi. Dengan memperkenalkan konsep durasi dan interpretasi waktu seperti itu,
Inti dari pemahaman filosofi Bergson adalah perbedaannya antara dua jenis waktu : bentuk waktu yang digunakan ilmu pengetahuan, Â dan waktu yang langsung kita alami. Waktu ilmiah adalah matematis, diukur dengan menggunakan instrumen yang menunjukkan waktu dalam satuan spasial. Kali ini hadir secara pasif, sebagai garis di atas kertas.
Waktu yang kita alami, di sisi lain, adalah serangkaian keadaan cair satu arah yang bergabung menjadi proses yang tak terpisahkan. Kali ini tidak abstrak, tetapi konkret dan aktif kreatif. Bergson menyebutnya "waktu murni" atau "durasi nyata", la duree reelle.
Dalam Essai sur les donnees immediates de la nurani (1889) Bergson berusaha menunjukkan  konsep matematis waktulah yang mendasari Pandangan dunia mekanistik dan persepsi manusia sebagai makhluk yang ditentukan secara kausal,  sesuatu Bergson atribut untuk koneksi konsep ilmiah waktu ke ruang. Pilihan, tindakan, dan kebebasan manusia terkait dengan waktu dalam arti durasi, la duree,  bukan ruang, yang merupakan domain mekanika dan sains.Â
Dalam Matire et memoire (1896), Bergson ingin menunjukkan mengapa kita harus menolak Pandangan materialis  isi kesadaran kita identik dengan atau setidaknya bergantung pada aktivitas otak kita. Dalam hubungan ini, Bergson menganjurkan teori khusus memori manusia sebagai sesuatu yang independen dari tubuh. Setiap momen yang dialami diresapi oleh semua momen masa lalu; memori adalah pembawa la duree.  Pada kesempatan tertentu, ada lebih banyak dalam kesadaran daripada yang dapat dilacak dalam keadaan otak yang sesuai.