Dia yaitu, Tuhan yang cerdas atau pronoia (pro, sebelum, dan nous, kecerdasan). Maka disini berati  Tuhan yang meramalkan apa yang akan dia lakukan, dewa yang memelihara. Jangan percaya membabi buta, tapi menurut model abadi yang dia ketahui sebelumnya. Apa yang akan kita katakan harus selalu demikian:  keilahian  mengatur segalanya di sejauh mungkin, dengan cara yang paling indah dan sempurna dari elemen-elemen yang tidak diatur seperti itu.
Platon  ingin menunjukkan  Alam Semesta tidak berasal secara kebetulan atau hanya dengan tindakan materi, melawan Anaxagoras dan Democritus, melawan kaum materialis dan atomis. Hal ini bukan tentang Tuhan pencipta dalam gaya teologi biblika. bukan pencipta entah dari mana, tetapi seorang penyelenggara, yang membawa ketertiban di tempat yang tidak ada. Soal kosmos diciptakan, model yang dengannya kosmos diciptakan dan pencipta itu sendiri, ketiganya hidup berdampingan selamanya;__***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H