Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perlu Revolusi Logika

18 April 2022   02:44 Diperbarui: 18 April 2022   04:54 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transposisi teorema ketidaklengkapan Godel dipertanyakan. Matematikawan dan ahli logika siap mengingat o teorema ini apriori hanya valid dalam kerangka sistem formal yang didedikasikan untuk penalaran logis. Jadi, apa yang disebut "teorema de Godel-Debray" kadang-kadang dianggap tidak nyata. Dalam Prodiges et vertiges de l'analogie, misalnya, filsuf Jacques Bouveresse mencela perluasan teorema Godel yang kasar ini ke teori sistem sosial dan politik:   fakta "o ada sesuatu yang irasional dalam kelompok karena rasional jika tidak ada, tidak akan ada kelompok"   atau fakta o 'berdasarkan ketidaklengkapan, suatu himpunan (tetapi sampai sekarang diyakini o ketidaklengkapan berkaitan dengan sistem formal, bukan himpunan) tidak dapat menghasilkan sendiri dan causa sui'. 

Secara rinci, komunitas bukanlah sistem yang diformalkan dengan cara yang sama seperti matematika; konsep seperti kebenaran dan konsistensi tidak dapat diterapkan pada mereka; eksterior referensi tidak dapat didefinisikan secara ketat; akhirnya, Regis Debray dengan lalai mencampur dua versi teorema Godel. Baru-baru ini, saudara-saudara Bogdanov berpendapat teorema ketidaklengkapan untuk menunjukkan keberadaan Tuhan: alam semesta (materi dan temporal) menjadi logis, itu tidak lengkap; oleh karena itu penyebabnya akan berada di luarnya, yang berarti o itu tidak penting dan tidak lekang oleh waktu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun