Descartes memperkuat pertimbangannya dengan beberapa bagian dari Alkitab. Artinya, Descartes menggunakan otoritas yang tidak dapat diganggu gugat. Pada dasarnya, ini adalah perilaku umum dalam skolastisisme yang ditolak Descartes.Â
Pembelaan tentang perbedaan antara jiwa manusia dan tubuh manusia, karena ini belum cukup terbukti, ditolak oleh Descartes sebagai tidak dapat dibenarkan, karena di masa lalu orang-orang penting telah berhasil dalam membuktikan keyakinan ini. Namun, Descartes tidak menyebut siapa pun. Descartes ingin mencari bukti yang paling efektif dan menyajikannya dengan sangat tepat dan jelas sehingga tidak ada yang bisa menyangkalnya.
Descartes  membahas metode ilmiahnya, yang digambarkan dalam aturan untuk menyelaraskan kekuatan pengetahuan dan metode  dikembangkan dengan baik dab terstuktur. Prinsip-prinsip ini harus membantu dalam memecahkan masalah apa pun dalam berbagai ilmu. Descartes mengklaim  orang-orang tertentu, yang sekali lagi tidak dia sebutkan, dikatakan telah memintanya untuk menerapkan metodenya pada masalah pembuktian Tuhan dan perbedaan antara jiwa dan tubuh. Descartes melihat alasan pertama dan terpenting.Â
Pengetahuan yang diperoleh dari penyelidikan sekarang bisa dianggap sebagai bukti yang paling pasti dan paling berwawasan serta bertanggungjawab. Descartes dengan  metode yang dianggap sebagai jalan menuju pengetahuan yang lebih bermanfaat daripada yang lain yang terbuka untuk pikiran universalitas umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H