Ilmu adalah urutan sistematis dari akumulasi pengetahuan dan temuan empiris, pembentukan teori berdasarkan hipotesis yang ditetapkan dan verifikasi praktis (pembuktian). Teori harus melewati kriteria verifikasi (verifikasi) tertentu agar dapat diakui dalam komunitas ilmiah Lebih jauh lagi, sains adalah Akuisisi pengetahuan yang komprehensif untuk tujuan menganalisis fakta-fakta yang belum dijelajahi dan temuan-temuan yang dihasilkan serta menyebarkan pengetahuan di bidang tertentu. Â
Dari definisi ini muncul  sains harus mengatur pengetahuan dengan membuat hipotesis dan membuktikannya dalam keadaan tertentu. Namun, definisi ini menempatkan analisis tentang fakta-fakta yang belum dieksplorasi di latar depan. Namun, dalam banyak kasus, sains  dapat menyangkal fakta yang telah diteliti. Supaya disebut ilmu misalnya pada pendekatan induksi maka ada kategorinya yakni : [a] Sifat  Generalisasi harus didasarkan pada sejumlah besar pernyataan. [b] Pengamatan harus diulangi dalam berbagai kondisi menguji konsistensi dan koherensinya, [v] Tidak ada pernyataan observasi yang dapat bertentangan dengan hukum umum yang relevan
 Pengetahuan rasional, yang dapat dipahami tentang keterkaitan, proses, sebab dan hukum dari alam serta realitas sejarah dan budaya yang diciptakan; selain untuk memperluas pengetahuan tentang dunia, ilmu pengetahuan alam dan teknologi pada khususnya menyediakan sarana untuk perencanaan ke depan dan perubahan yang ditargetkan.  Karakteristik utama sains (kecuali dalam Marxisme) adalah  bebas dari penilaian, perasaan, dan faktor penentu berupa objektivitas berdasarkan relevansi faktual dipertimbangkan, selain konsensus metodologis, membenarkan generalisasi dan verifikasi umum pernyataan ilmiah. Â
Maka  ilmu selalu mewakili pengetahuan pada saat pengetahuan itu dicapai. Artinya, seiring berjalannya waktu, pengetahuan  dapat dibantah [falsificationism, Kuhn] oleh sains itu sendiri melalui penemuan-penemuan baru. Selanjutnya, definisi ini berkaitan dengan penggunaan metode seragam yang menjamin verifikasi umum.
Metode dalam sains dan pemilihannya sangat penting atau disebut "Scientific Method". Â Scientific Method adalah metode memperoleh ilmu dengan dua cara yaitu :(a) logika (apriori non sensual) matematika (deduksi /normatif) atau deducto hypothetico, dan (b) statistika (induksi/ positive) empirik/ sensual), aposteriori, inducto empirico. Kedua pendekatan ini di sebut dualisme (deducto hypothetico, empirico verification]; atau [c] dualisme ilmu atau gabungan antara [a] dan [b]. Dilthey membagi dua metode sesuai bidang ilmu [1]"Erklaren", dan [2]"Verstehen".Â
Oleh karena itu, dalam sejarah perkembangan, metode perselisihan yang dijelaskan kemudian muncul. Pentingnya metode dalam sains  sebagai  "Ciri khas sains adalah metodenya, sains tidak bisa ditentukan oleh isi, tetapi hanya melalui prosedur. Validitas kesimpulan tergantung pada prosedurnya. Â
 "Metode adalah cara untuk mencapai suatu tujuan.  Dalam arti kata aslinya (Yunani), metode berarti jalan, yaitu, dengan memilih metode, jalan dicari untuk mencapai tujuan/telos tertentu [aksiologi]. Maka pada titik ini diperlukan  filsafat sains berupa pertanyaan tentang kriteria untuk membedakan antara sains dan non-sains. Konsep yang berbeda menemukan jawaban yang berbeda untuk pertanyaan.***//
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H