Hubungan Seni Dengan Yang Absolut
Georg Wilhelm Friedrich Hegel [27 Agustus 1770-14 November 1831], secara singkat menguraikan ide-ide esensial  filosofi seni. Seni adalah langkah pertama menuju pengetahuan diri yang absolut. Hegel mencantumkan pentingnya seni dalam sejarah gagasan umat manusia yang berlaku universal.
Seni adalah bentuk di mana roh absolut mencengkeram dirinya sendiri dan menampilkannya. Hegel memahami seni sebagai momen semangat absolut.Â
Inti dari seni adalah  kebenaran terungkap di dalamnya, tetapi cara seni menunjukkan kebenaran, karena seni terikat pada bentuk-bentuk desain tertentu dan konteks historis, hanya bisa menjadi yang tidak tepat, itu hanyalah satu permulaan yang bisa dilanjutkan dalam agama. Karena bentuk seni yang indah segera hanya bisa mewujudkan keberadaan yang ilahi.
Menurut Hegel, seni hanya bisa memandang yang absolut, bukan berpikir atau mengetahui. Seni bukanlah ekspresi yang tepat untuk isinya, Â tidak dapat memahami realitas penuh sebagai konten.Â
Sebagai konten nyata, seni tetap dibatasi secara historis dan budaya karena sosok yang indah, idealnya, adalah "hanya wujud dari roh absolut yang dilihat atau dibayangkan".Â
"Ini adalah kemutlakan dari roh absolut dan dengan demikian kebenaran sempurna yang mencegah seni yang sempurna, yaitu dengan mencegahnya untuk diwakili secara memadai dalam materi sensual." (Doktrin Hegel tentang roh absolut)
Paragraf pertama  menganalisis cita-cita keindahan dalam seni Yunani. Ini memiliki bentuk yang sempurna. Ini dicirikan oleh kesesuaian ide dan desain, sehingga mencapai "desain yang sukses dalam arti formasi dan isi yang memadai dan harmonis.Â
Hegel mengikat kuat konsep seni dengan agama, karena mitologi di mana seni hidup dan ide-idenya yang dikandungnya ditanggung oleh ide-ide religius.Â
Oleh karena itu, yang menggambarkan pasal-pasal tentang seni sebagai filsafat dokrim era Yunani. Kritik Hegel tentang seni dapat dipahami sebagai kritik terhadap zaman Yunani, empirisme seni sesuai dengan keterbatasan politeisme  Yunani.Â
Seseorang dapat menggunakan alur pemikiranyang ditarik Hegel dalam paragraf-paragraf ini, untuk dipahami sebagai analisis kritis tentang keterbatasan. Hegel menunjukkan perlunya mengatasi sosok cantik itu.Â